Selasa 08 Jan 2019 18:59 WIB

Cina Dilaporkan Pernah Tawarkan Bantu Selamatkan 1MDB

Malaysia dilaporkan menjanjikan tender proyek ke Cina.

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Nur Aini
Kasus skandal 1MDB (ilustrasi)
Foto: Channel News Asia
Kasus skandal 1MDB (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Malaysia mengatakan pihaknya sedang menyelidiki laporan bahwa Cina pernah menawarkan diri untuk membantu menyelamatkan dana negara 1MDB yang dilanda skandal. Penyelidikan asing itu juga diduga sempat dibatalkan sebagai imbalan atas kesepakatan infrastruktur.

Sejumlah besar dana 1MDB dijarah dari dana Pemerintah Malaysia dalam sebuah aksi penipuan besar-besaran. Skandal ini diduga melibatkan mantan perdana menteri Malaysia Najib Razak dan berkontribusi terhadap kekalahan mengejutkannya pada pemilu Mei lalu.

Uang 1MDB diduga dicuci melalui jaringan transaksi yang kompleks di seluruh dunia. Negara-negara termasuk Singapura, AS, dan Swiss telah meluncurkan penyelidikan.

Wall Street Journal melaporkan, seperti dilansir New Strait Times, para pejabat Cina pada 2016 pernah menawarkan untuk membantu menyelamatkan 1MBD yang dililit utang. Laporan Wall Street Journal ini mengutip dari beberapa menit pertemuan antara pejabat Cina dan Malaysia.

Cina juga menawarkan diri untuk mengganggu rumah dan kantor reporter Wall Street Journal di Hong Kong yang sedang menyelidiki skandal 1MDB. Upaya itu dilakukan untuk mencari tahu siapa yang menyampaikan informasi kepada mereka.

Sebagai gantinya, laporan itu mengatakan, Malaysia menjanjikan tender proyek-proyek kereta api dan pipa sebagai bagian dari "Belt and Road Initiative" Cina. Proyek itu merupakan infrastruktur utama yang akan menghubungkan Asia, Eropa, dan Afrika.

Dalam beberapa bulan, Pemerintah Malaysia menandatangani kesepakatan bernilai miliaran dolar AS dengan perusahaan-perusahaan Cina, yang didukung oleh dana dari bank-bank Cina. Menteri Keuangan Malaysia, Lim Guan Eng, mengatakan kepada media lokal bahwa ia tidak dapat mengkonfirmasi laporan itu, tetapi akan menyelidiki masalah ini.

"Jika ada sesuatu yang secara eksplisit menyatakan ini dalam warna hitam dan putih, kami akan mengejar kasus ini," kata dia.

Wall Street Journal mengatakan, Pemerintah Cina tidak menanggapi permintaan komentar. Kementerian Luar Negeri Cina sebelumnya telah menolak klaim yang menyatakan uang dari program infrastrukturnya telah digunakan untuk menyelamatkan 1MDB. Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, yang keluar dari masa pensiun untuk menggulingkan Najib di tengah skandal 1MDB, telah menangguhkan proyek-proyek Cina senilai 22 miliar dolar AS.

Departemen Luar Negeri AS menuduh, dana sebesar 4,5 miliar dolar AS telah dijarah dari 1MDB oleh Najib dan kroni-kroninya. Uang itu digunakan untuk apa saja, mulai dari pembelian karya seni hingga real estat kelas atas.

Najib telah ditangkap dan didakwa atas skandal itu sejak turun dari jabatannya. Ia sendiri masih membantah melakukan kesalahan.

Baca: Kim Jong-un Temui Presiden Cina Diduga Bahas Donald Trump

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement