REPUBLIKA.CO.ID, SUKOHARJO— Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menyatakan sektor ekonomi keumatan menjadi perhatian Presiden Joko Widodo. Kepedulian ini agar ekonomi keumatan bisa berkembang menjadi skala lebih besar.
"Ekonomi keumatan sudah diperintahkan oleh Presiden kepada kami (jajaran menteri)," katanya di sela kunjungannya ke Pondok Pesantren (Ponpes) Kholifatullah Singo Ludiro, Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Selasa.
Ia mengatakan, pemerintah berupaya mendampingi sektor ekonomi keumatan untuk tumbuh mulai dari skala kecil menjadi menengah dan menjadi besar.
"Kami bina dari kecil menjadi besar. Semua dimulai dari bawah," katanya.
Pada kesempatan tersebut, Mendag memberikan bantuan berupa mesin untuk UKM pondok pesantren.
Ia mengatakan ada tiga pondok pesantren yang mendapat bantuan berupa mesin pecetak mie, mesin pengiris bawang, mesin pengolah daging, dan mesin presto.
"Pondok pesantren ini di antaranya Kholifatullah Singo Ludiro, Al Muayyad Windan, dan Azjayadi," katanya.
Pada kesempatan yang sama Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI Imam Syafii mengatakan pemerintah ingin lebih memberdayakan pondok pesantren dengan membekali dengan pelatihan dan peralatan agar bisa menjadi pengusaha UKM sendiri.
"Dalam hal ini kami kerja sama dengan Kemendag dan pemerintah daerah untuk melancarkan program ini," katanya.
Sementara itu, ibunda presiden Sujiatmi Notomiharjo juga berkesempatan hadir untuk meresmikan gedung dengan namanya yang ada di Kompleks Pondok Pesantren Kholifatullah Singo Ludiro tersebut.
Pengasuh Ponpes Kholifatullah Singo Ludiro Lilis Fatimah Agung Syuhada mengapresiasi pemerintah karena telah memberikan dukungan kepada pondok pesantren untuk maju dan berkembang.
"Sepeninggal Bapak (Kyai Agung Syuhada) kami terus melanjutkan pondok ini maju dan berkembang. Kami mendapat dukungan banyak pihak. Mengenai gedung yang kami beri nama Gedung Sujiatmi Notomiharjo ini sebagai bentuk penghormatan kami pada ibunda presiden," katanya.