Rabu 09 Jan 2019 11:13 WIB

Cegah Stunting, Pemkot Bandung Aktifkan Ojek Makanan Balita

Omaba merupakan ojek khusus yang membagikan makanan sehat secara gratis.

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Gita Amanda
Kampanye pencegahan stunting. (Ilustrasi)
Foto: Antara/Maulana Surya
Kampanye pencegahan stunting. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, Rita Verita, mengatakan pihaknya berupaya memaksimalkan program pencegahan stunting di Kota Bandung. Salah satunya yaitu, Ojek Makanan Balita (Omaba).

Omaba merupakan ojek khusus yang membagikan makanan sehat secara gratis untuk balita keluarga kurang mampu. Omaba merupakan salah satu strategi unggulan Kota Bandung dalam pengentasan masalah gizi buruk.

"Program ini dibuat sedemikian rupa agar balita dapat mengonsumsi makanan yang bergizi dan dibuat oleh tangan kader sendiri juga hasil berkebun di wilayah itu," kata Rita seperti dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id Rabu (9/1). 

Di samping itu, lanjut Rita, Kota Bandung memiliki Forum Ahli Gizi Indonesia. Forum ini mengawal serta mengedukasi masyarakat mengenai gizi balita tersebut. 

Rita menambahkan, pencegahan stunting dimulai sejak ibu hamil. Ibu hamil harus mengkonsumsi makanan bergizi agar anaknya lahir dengan sehat dan normal.

"Di Dinkes itu ada di Seksi Kesehatan Gizi dan keluarga. Seksi ini menginformasikan makanan apa yang baik untuk ibu hamil supaya tidak kekurangan gizi," tutur Rita. 

Sementara itu, Nutrition Program Manager, Hellen Keller Internasional, Dian N Hadihardjo menyampaikan terdapat strategi nasional untuk mencegah stunting. Yaitu memperbaiki pola makan, pola asuh dan sanitasi. 

"Maka dari itu, untuk mencegah terjadinya stunting kita lakukan assesment di Kota Bandung," ujarnya. 

Dian mengungkapkan, assesment dengan menyurvei 595 ibu batita (0-35 bulan) penduduk Kota Bandung. Selain itu, assesment juga digelar di gerai dengan menyurvei 43 gerai di Kota Bandung.

"Rekomendasi menyusui dari WHO yang optimal itu inisiasi menyusu dalam satu jam pertama. ASI eksklusif selama enam bulan pertama dan melanjutkan menyusui hingga usia dua tahun atau lebih," jelasnya. 

Ia menuturkan praktik menyusui yang optimal menjalin pertumbuhan dan perkembangan anak pada periode emas jadi salah satu pencegahan stunting. Selain itu, mengonsumsi sayuran dan buahan pun menjadi hal yang baik untuk jauh dari stunting. 

Wali Kota Bandung, Oded M Danial mendorong kepada orang tua khususnya ibu hamil untuk rajin memeriksakan kandungannya. Hal itu agar persalinannya lancar dan mencegah stunting pada anak tersebut.

"Beberapa persoalan kesehatan, kita harus berupaya memberikan pelayanan yang baik untuk masyarakat. Kita dorong kepada orang tua juga untuk rutin memeriksakan kandungannya agar sehat," kata Oded.

Stunting adalah masalah gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu lama. Umumnya karena asupan makan yang tidak sesuai kebutuhan gizi. Stunting terjadi mulai dari dalam kandungan dan baru terlihat saat anak berusia dua tahun.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement