REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Polisi Mohammad Iqbal menegaskan, Polri sudah menurunkan tim untuk menyelidiki benda di duga bom di rumah dua pimpinan KPK, Agus Raharjo dan Laode M Syarif. Ia pun meminta masyarakat tak berspekulasi soal adanya bom tersebut.
"Mohon kejadian ini tidak perlu di framing macam-macam. Berikan waktu polri mengungkap kasus ini," kata Iqbal di Markas Besar Polri, Jakarta, Rabu (9/1).
Iqbal menegaskan, tim kepolisian dari Polda Metro Jaya hingga Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri sudah berada di Kediaman Agus Raharjo, Perum Graha Indah Blok A9/15 RT. 004/014 Jatimekar, Jatiasih Kota Bekasi dan di rumah Laode, Jalan Kalibata Selatan 42 C, Jakarta Selatan.
Tim pun pada Rabu siang masih melakukan penyelidikan secara mendalam. "Mudah-mudahan tak ada motif apapun di sini. Ditemukan, tetapi di kediaman pak Laode ada saksi menyatakan ada bunyi sedikit, di rumah pak Agus tak ada bunyi sama sekali," kata Iqbal.
Sementara, hingga Rabu (9/1) siang, polisi belum menyimpulkan jenis benda yang ditemukan di dua rumah tersebut. Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Polisi Dedi Prasetyo menyebut, dua kejadian tersebut terjadi dengan perbedaan waktu hanya beberapa jam.
"Patut diduga bom molotov tapi masih didalami. Handak tersebut ditemukan di halaman rumah. Saat ini sedang oleh TKP oleh tim Inafis dan labfor," kata Dedi Prasetyo