Rabu 09 Jan 2019 15:00 WIB

Yordania Minta Israel Hengkang dari Dataran Tinggi Golan

Dataran Tinggi Golan direbut Israel dari Suriah.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Sejumlah tank Israel bersiaga di kawasan Dataran Tinggi Golan dekat perbatasan dengan Suriah.
Foto: AP/Ariel Schalit
Sejumlah tank Israel bersiaga di kawasan Dataran Tinggi Golan dekat perbatasan dengan Suriah.

REPUBLIKA.CO.ID, AMMAN -- Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi meminta Israel hengkang dari Dataran Tinggi Golan. Ia mengatakan Golan merupakan wilayah Suriah yang diduduki. 

"Dataran Tinggi Golan adalah wilayah Suriah yang diduduki, hukum internasional jelas tentang hal itu. Golan harus diperlakukan seperti itu," kata Safadi dalam konferensi pers bersama Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo di Amman, Selasa (8/1), dikutip laman Israel National News. 

Oleh sebab itu, Safadi meminta Israel beserta pasukannya mundur dari Dataran Tinggi Golan. "Posisi kami adalah bahwa Israel perlu menarik diri dari wilayah itu dalam kerangka perjanjian damai," ujarnya. 

Pernyataan Safadi itu muncul setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu meminta AS mengakui Dataran Tinggi Golan sebagai bagian dari teritorialnya. Hal itu disampaikan Netanyahu saat bertemu penasihat keamanan nasional AS John Bolton akhir pekan lalu. 

Di hadapan Bolton, Netanyahu menyatakan Dataran Tinggi Golan sangat penting bagi keamanan Israel. "Ketika Anda berada di sana, Anda akan dapat memahami dengan sempurna mengapa kita tidak akan pernah meninggalkan Dataran Tinggi Golan dan mengapa penting bahwa semua negara mengakui kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan," kata Netanyahu, dikutip laman the Times of Israel. 

Menurut Netanyahu, hal itu juga telah disampaikan kepada Presiden AS Donald Trump. Oleh sebab itu, ia berharap AS dapat mewujudkan permintaannya. Namun, tahun lalu Bolton telah mengungkapkan bahwa AS belum memiliki rencana untuk mengakui Datatan Tinggi Golan sebagai wilayah Israel.

Sebagian besar Dataran Tinggi Golan direbut Israel dari Suriah selama Perang Enam Hari 1967. Tel Aviv kemudian menganeksasi wilayah tersebut, tapi ditentang dan tak diakui masyarakat internasional. Hingga kini Dataran Tinggi Golan masih menjadi wilayah yang dipersengketakan. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement