Kamis 10 Jan 2019 08:00 WIB

Ini Pesan Khutbah Jumat Pertama di Bogor

Buku ini ditulis tangan oleh salah satu pendiri masjid tertua di Bogor.

Rep: mgrol118/ Red: Andi Nur Aminah
Buku berisi kutubah jumat pertama di Bogor.
Foto: mgrol118
Buku berisi kutubah jumat pertama di Bogor.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Masjid Al Mustofa, yang diyakini sebagai masjid tertua di Kota Bogor, ternyata menyimpan benda-benda bersejarah yang juga unik. Salah satunya terdapat buku khutbah Jumat.

Buku ini ditulis tangan oleh salah satu pendiri masjid tersebut yakni Tubagus Mustofa Bakri bin Tubagus Abdul Qadir. Berbagai literatur menyebutkan beliau memiliki garis keturunan dari Sunan Gunung Jati.

Seperti yang disampaikan Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Al Mustofa, Mukti Natsir Yus bin Muhammad Yahya, khutbah jumat yang dilakukan pada masa awal berdirinya Masjid Al Mustofa merupakan khutbah Jumat pertama kali yang disampaikan kepada umat Islam di Kota Bogor. Menurutnya, karena memang saat itu belum ada masjid lainnya di Kota Bogor.

Republika.co.id, berkesempatan melihat buku khutbah jumat tersebut. Terlihat buku khutbah itu sudah terlihat dimakan usia. Lembaran-lembaran kertasnya berwarna kecoklatan, juga terdapat selotip yang merekatkan lembaran kertas di buku itu.

Buku yang tidak begitu tebal itu hanya berisikan beberapa puluh halaman kertas saja. Keunikan lainnya yakni isi tulisan yang terdapat dalam buku itu ternyata seluruhnya berbahasa Arab.

Isi khutbah jumat yang pertama kalinya dilakukan di masjid yang juga menjadi cagar budaya Kota Bogor itu, di antaranya di bagian awal khutbah Jumat di buku itu, terdapat seruan untuk kita beriman pada hari akhir. “Hari akhir adalah hari yang tidak ada balasan, hari dimana sang Malaikat Muqorobin dan para Nabi sebagai utusan Allah memohon ampunan kepada Allah,” terkutip dalam buku itu.

Bahkan isi khutbah jumat itu, dijelaskan, kalau Nabi Adam berkata tidak minta bertemu keluarganya di hari qiyamat melainkan dia minta agar mendapat keselamatan. “Segala puji bagi Allah yang tidak mengembalikan kecuali dengan kekuasaannya, yang tidak akan mengangkat penyakit kecuali dengan kekuasaannya, serta tidak merubah ketentuan kecuali dengan takdirnya, maka bertawakal kepada Allah,” dikutip dalam isi khutbah tersebut.

Dalam khutbah jumat itu juga dijelaskan, api neraka itu sangat panas dan azab Allah sangat pedih di hari kiamat yang amat dekat itu. Hukum Allah sudah pasti. Diterangkan Pada hari kiamat, Jibril pun akan memanggil, “di mana si fulan, dimana si fulan,”.

Tubagus Mustofa Bakri yang wafat dan dimakamkan di Makkah, Arab Saudi, menyampaikan dalam buku khutbah itu, sesungguhnya perkataan Allah Yang Maha Benar. Apabila kita diperintahkan untuk membaca Alquran maka dengarkanlah agar kita mendapat rahmat. Dan apabila kita membaca Alquran, maka bacalah dengan menyebut nama Basmallah.   

     

  

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement