REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menilai teror tidak akan melemahkan KPK. Sebelumnya, Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo dan Laode Syarif mendapat teror bom molotov dan benda yang diduga bom pipa di kediamannya masing-masing, Rabu (9/1).
Ketua PBNU Bidang Hukum, HAM dan Perundang-Undangan, Robikin Emhas mengatakan, teror bom itu merupakan kejahatan dan tindakan terkutuk. Menurut dia, teror bom tidak bisa dibenarkan apapun alasannya.
Namun, Robikin yakin pimpinan KPK tersebut tidak akan ciut untuk terus mengungkap kasus korupsi. "Saya yakin nyali KPK tidak akan ciut. Kami berharap aksi teror yang ada justru menjadi pemicu bagi KPK untuk meningkatkan kinerja pemberantasan korupsi dengan lebih baik," ujar Robikin kepada Republika.co.id melalui aplikasi pesan, Rabu (9/1).
Robikin memberikan dukungan moral kepada KPK untuk terus memberantas korupsi. Menurut dia, masyarakat juga akan terus mendukung KPK. "Jangan gentar, jangan ragu. Terus lakukan pemberantasan korupsi. Masyarakat bersama KPK," ucap Robikin.
Kendati demikian, Robikin mengimbau agar masyarakat tidak berspekulasi terkait teror yang dialami dua orang pimpinan KPK tersebut. Dia berharap, masyarakat juga tidak menyebarkan hoaks di media sosial terkait itu.
"Masyarakat tidak perlu berspekulasi dan jangan ada hoaks," kata Robikin.
Robikin menambahkan, pihaknya mempercayakan sepenuhnya kepada pihak kepolisian untuk mengungkap kasus tersebut. "Kita percayakan pengungkapan kasus teror bom ini kepada polisi. Polri cukup profesional. Semoga dalam waktu singkat dapat diungkap tuntas," kata Robikin.
Pada Rabu pagi pukul 05.30 WIB ditemukan botol berisi spiritus dan sumbu api di rumah kediaman Wakil Ketua KPK Laode Syarif di Kalibata, Jakarta Selatan. Saksi mengaku mendengar ada suara pecahan barang sekitar pukul 01.00 WIB, tetapi saksi tidak keluar rumah.
Sedangkan di rumah Ketua KPK Agus Rahardjo di di Perumahan Graha Indah, Jatiasih, Kota Bekasi, juga ditemukan tas berisi barang diduga bom rakitan yang menggantung di gerbang rumahnya. Namun, barang diduga bom tersebut berhasil dijinakkan dengan cara melepaskan baterai dan detonator yang berfungsi memicu ledakan.
Baca: ICW: Teror untuk KPK akan Berulang Jika Pelaku tak Terungkap