Kamis 10 Jan 2019 19:46 WIB

Rutan Solo Ricuh, 12 Napi Dipindah

Kericuhan tersebut diduga akibat kesalahpahaman antara pengunjung dengan warga bina

Rep: Binti Sholikah/ Red: Esthi Maharani
Penjara/ilustrasi
Penjara/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Kericuhan terjadi di Rutan Kelas 1 Surakarta atau Rutan Solo pada Kamis (10/1) siang. Kericuhan tersebut menyebabkan sebanyak 12 narapidana (napi) dipindahkan ke luar daerah. Kericuhan tersebut diduga disebabkan kesalahpahaman antara pengunjung dengan warga binaan atau narapidana.

Dalam kerusuhan tersebut, puluhan massa memadati halaman Rutan Solo hingga pinggir Jalan Slamet Riyadi. Mereka berteriak-teriak sambil sesekali menggedor-gedor mobil tahanan yang terparkir di depan rutan.

Perwakilan Laskar Umat Islam Surakarta (LUIS), Endro Sudarsono, mengaku menyayangkan adanya kericuhan tersebut. Menurutnya, kericuhan terjadi karena awalnya ada puluhan orang yang menjenguk temannya yang menjadi napi di Rutan Solo. Di dalam Rutan, mereka terlibat cekcok dan ejek-ejekan dengan napi lain. Bahkan sempat terjadi lempar-lemparan. Sehingga puluhan pengunjung tersebut kembali dan memanggil teman-temannya. Kemudian, massa berkumpul di depan Rutan Solo sekitar pukul 13.00 WIB.

"Kami menyayangkan bentrokan ini. Seharusnya, pengamanan di rutan tidak semacam ini. Karena kalau dari informasi, kejadian seperti ini sudah tiga sampai empat kali terjadi," terang Endro kepada wartawan.

Endro menambahkan, seharusnya masyarakat dapat menjenguk saudara atau temannya di rutan dengan lebih nyaman. Menurutnya, aksi yang dilakukan massa hanya sekadar aksi solidaritas. "Tidak ada niatan untuk merusak, solidaritas saja," ucapnya.

Wakapolresta Solo, AKBP Andy Rifai, mengatakan, kericuhan di dalam rutan tadi pada saat jam besuk terdapat kesalahpahaman antara penghuni lapas. "Kemudian sempat terjadi benturan fisik tetapi segera bisa kami redam di sana. Situasi di dalam sudah kondusif. Masyarakat bisa tenang," jelasnya.

Wakapolda Jateng, Brigjen Pol Ahmad Luthfi terlihat datang ke Rutan Solo pascakericuhan tersebut. Dia memastikan situasi di dalam rutan sudah kondusif sekali. "Pengamanan sudah kami pertebal dan situasi sudah bisa dikendalikan. Tidak ada masalah," paparnya kepada wartawan.

Sementara itu, Kepala Rutan Solo, M Ulin Nuha, mengatakan, kericuhan melibatkan Blok B dan Blok C. Dia menjelaskan, kondisi di dalam rutan hanya kesalahpahaman antara pengunjung dengan warga binaan. Kesalahpahaman tersebut dipicu dari saling melihat, kemudian kemungkinan yang dikunjungi merasa tidak terima hingga akhirnya terjadi cekcok.

"Ya sudah, cekcok terus kemudian salah satu warga binaan itu ditarik bajunya, jatuh, akhirnya penghuni yang lain spontanitas langsung membela, tapi dengan kesigapan anggota kami pembesuk tersebut sudah kami amankan, kami evakuasi. Pemicunya hanya itu aja," terangnya kepada wartawan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement