Kamis 10 Jan 2019 20:15 WIB

Perahu Terbalik, Penambang Pasir Tenggelam

Mesin perahu diangkat dari dasar sungai yang memiliki kedalaman sekitar 4 meter.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Fernan Rahadi
Tenggelam di laut (ilustrasi)
Foto: Shutterstock
Tenggelam di laut (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Musibah perahu terbalik dialami dialami penambang pasir tradisional di Sungai Serayu Desa Srowot Kecamatan Kalibagor Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Kamis (10/1) pagi. Akibat kejadian itu, seorang penambang bernama Marjono (40), warga Desa Srowot Kecamatan Kalibagor, tenggelam. 

"Sampai saat ini kami masih melakukan pencarian korban," kata Koordinator Tagana Banyumas, Ady Candra.

Untuk melakukan pencarian, dia menyebutkan, berbagai elemen SAR ikut melakukan pencarian. Termasuk relawan dari Basarnas Pos SAR Cilacap. "Kita cukup kesulitan melakukan pencarian, karena sungai Serayu di Srowot cukup lebar dan dalam. Dengan peralatan yang dimiliki Basarnas Pos SAR Cilacap, semoga korban bisa cepat ditemukan," katanya.

Dia menyebutkan, musibah perahu pasir terbalik ini terjadi saat korban bersama Panus (29) yang juga tetangga korban, usai menambang pasir dari dasar sungai ke atas perahu. Saat hendak kembali ke dipo pasir, mesin perahu yang mereka gunakan tiba-tiba mati. Hal ini menyebabkan perahu tidak bisa dikendalikan dan terbawa arus sungai.

Kedua penambang berusaha menghentikan laju perahu dengan dengan melempar tali jangkar. Namun perahu bukannya berhenti, melainkan justru terbalik dan tenggelam. "Sebelum terbalik, korban dan Panus sempat melompat keluar dari perahu. Panus dapat berpegangan bambu tambatan perahu, sedangkan korban tidak dapat berpegangan apapun sehingga langsung hanyut dan tenggelam," katanya.

Panus, kata Ady, akhirnya bisa diselamatkan oleh penambang pasir lain yang pada saat bersamaan juga sedang menambang pasir. Sedangkan korban Marjono, tidak dapat ditemukan meski pun para penambang sudah berupaya melakukan pencarian.

Dalam upacara pencarian yang dilakukan berbagai elemen SAR dan warga setempat, relawan baru berhasil mengangkat mesin perahu dari dasar sungai yang memiliki kedalaman sekitar 4 meter. 

Sedangkan untuk korban Marjono, masih belum ditemukan. "Saat mengalami musibah, korban mengenakan kaos Hitam dan celana pendek warna biru. Bila warga di bagian hulu menemukan korban, mohon diinformasikan pada kami," katanya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement