Jumat 11 Jan 2019 06:07 WIB

Membuat Panas Debat Capres

KPU serahkan 20 daftar pertanyaan ke tim sukses.

Moderator Debat Calon Presiden Ira Koesno dan Imam Priyono
Foto: Republika/ Wihdan
Moderator Debat Calon Presiden Ira Koesno dan Imam Priyono

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Dian Erika Nugraheny, Fauziah Mursid

JAKARTA -- Moderator pertama debat calon presiden dan calon wakil presiden Pemilu 2019 ingin membuat jalannya debat berlangsung panas antarkedua pasangan calon. Moderator debat, Ira Koesno, menuturkan, pada debat pertama ini, moderator ingin menggali lebih dalam terkait visi-misi dan program kedua paslon kandidat.

"Kalau kami inginnya debat ya panas, tapi ya panasnya harus terkontrol, jangan meledak," ujar Ira kepada wartawan usai menghadiri rapat koordinasi persiapan debat capres-cawapres di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (10/1).

Moderator memastikan akan tegas memimpin jalannya debat pertama pada 17 Januari nanti. Jika debat berjalan ramai dan ribut, akan ada peringatan sampai ketiga untuk paslon maupun tim sukses.

Ira menegaskan, sebagai moderator ia dan Imam Priyono memiliki otoritas meminta individu yang membuat keributan keluar dari ruang debat.

Ira mengaku dalam debat pertama nanti, ruang gerak moderator memang tidak terlalu longgar untuk memandu debat. Namun, ia mengaku akan memanfaatkan ruang tersebut sebaik mungkin.

"Sehingga shownya tetap dapet, paslon capres-cawapres tetap bisa menjelaskan dengan clear, dan publik yang katanya masih banyak yang galau bisa melihat debat ini jadi salah satu referensi untuk menentukan pilihan. Karena yang paling penting adalah memilih. Jangan golput," kata Ira.

Moderator debat Imam Priyono menyebut tema debat pertama sangat menarik. Ada empat tema, yakni hukum, HAM, korupsi, dan terorisme yang diangkat nanti akan memungkinkan para paslon untuk mengelaborasi gagasan mereka.

"Saya rasa ini adalah momen yang baik bagi masyarakat untuk memastikan akan memilih siapa. Saya harap masyarakat tidak membuang kesempatan untuk menyaksikan empat tokoh bangsa yang luar biasa ini berdebat dalam diksi dan narasi positif pada 17 Januari mendatang," kata Imam.

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman menjanjikan interaksi debat antara paslon akan lebih banyak dibandingkan debat-debat sebelumnya. Sebab, interaksi debat sudah dimulai sejak segmen kedua hingga segmen kelima.

"Debat ini akan sedikit berbeda dengan dulu. Sekarang debatnya jauh lebih terasa alur debatnya, sejak segmen kedua dan kelima itu sudah terasa debat," ujar Arief.

Setelah menyampaikan visi, misi, dan program di segmen pertama, masing-masing calon sudah bisa saling menanggapi pertanyaan debat dari panelis sejak segmen kedua hingga segmen ketiga. Arief menjelaskan, saat moderator menyampaikan pertanyaan kepada salah satu pasangan calon, maka pasangan calon lawan dapat memberi tanggapan atas jawaban pasangan yang ditanya.

"Jadi, terjadi saling debat. Kalau dulu debat pada bagian akhir ini saja. Kalau sekarang justru sejak awal," kata Arief.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement