REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presenter senior Ira Koesno menjadi moderator debat pertama capres dan cawapres pada 17 Januari mendatang. "Inginnya debat, ya, panas. Akan tetapi, ya, panasnya harus terkontrol, jangan meledak. Ini juga peran sertanya teman media," kata Ira di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (10/1).
Ira juga memastikan aturan main debat capres tetap dijalankan. Dia tidak akan segan meminta pembuat kegaduhan meninggalkan lokasi debat. Ia akan memanfaatkan ruang gerak sedemikian rupa sehingga "show"-nya tetap dapat. Di samping itu pasangan calon peserta tetap bisa menjelaskan dengan "clear".
Dengan demikian, lanjut dia, publik yang katanya masih banyak yang galau bisa melihat debat ini jadi salah satu referensi untuk menentukan pilihan. "Karena yang paling penting adalah memilih. Jangan golput," tuturnya.
Ira memastikan akan netral sebagai moderator debat pertama. "Netral pasti," ucapnya.
Imam Priyono yang juga akan tampil sebagai moderator memastikan seluruh moderator debat tidak akan memihak salah satu pasangan calon peserta Pilpres 2019.
"Pasti sikapnya netral, sesuai dengan aturan. Netralitas ini yang melatarbelakangi kami menjadi moderator untuk debat pertama. Saya rasa itu pertaruhan yang besar untuk kami berdua. Jadi, sikap netral adalah fondasi," katanya.
Imam berharap debat berlangsung menarik dan msyarakat harus memanfaatkan debat pertama bertema "HAM, Hukum, Korupsi, dan Terorisme" sebagai rujukan. "Tema ini akan memungkinkan para pasangan calon untuk elaborasi pikiran, gagasan, dan saya rasa ini adalah momen yang baik untuk masyarakat memastikan untuk memilih siapa," ujarnya