REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dan calon presiden nomor (capres) urut 02, Prabowo Subianto, sepakat untuk melakukan pertemuan secara teratur sebelum hari pencoblosan Pemilu 2019. Soal persiapan debat, kata dia, diarahkan untuk bagaimana mencari solusi dari ketidakadilan yang terjadi saat ini.
"Tadi itu Pak SBY dan Pak Prabowo sepakat untuk terus bertemu teratur menuju 17 April," jelas Direktur Materi dan Debat Badan Pemenangan Nasional (BPN), Sudirman Said, di kediaman SBY di Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (10/1).
Menurut Sudirman, hal itu disepakati karena keduanya bersahabat sebagai kandidat dan merupakan satu koalisi dalam Pilpres 2019. SBY, kata dia, akan terus memberikan masukan kepada capres mantan Danjen Kopassus itu.
Ia menuturkan, ada satu kesamaan pandangan di antara mereka soal situsasi saat ini yang dijadikan landasan atau pedoman untuk materi persiapan debat. Pandangan tersebut terkait dengan suasana ketidakadilan baik dari segi hukum, ekonomi, dan sosial.
"Sehingga materi-materi debat diarahkan pada bagaimana menjawab, bagaimana mencari solusi dari ketidakadilan," jelasnya.
Sudirman menjelaskan, SBY tidak memberikan arahan khusus kepada Prabowo soal apa yang harus dilakukan saat debat dilakukan. Hal-hal yang bersifat teknis diserahkan kepada kandidat yang berdebat nantinya. SBY hanya memberi pesan seperti bagaimana komunikasi yang baik.
"SBY memberi prinsip-prinsiplah, bagaimana komunikasi yang baik, jadi tidak ada spesifik seperti itu," kata dia.