REPUBLIKA.CO.ID, SIAK -- Ketua Umum Gerakan Nelayan Tani Indonesia (GNTI), Prof Rokhmin Dahuri menjadi fasilitator dalam Focus Group Discussion (FGD) tentang “Membangun Model Pengembangan Usaha Perkebunan dan Industri Hilir Sawit Rakyat yang Produktif, Efisien, Berdaya Saing, dan Berkelanjutan”. Kegiatan tersebut diadakan di Kantor Bupati Kabupaten Siak, Riau, Rabu (9/1).
FGD dihadiri oleh Bupati Kabupaten Siak yang juga gubernur terpilih Provinsi Riau, Syamsuar; Ketua DPRD Kabupaten Siak, Indra Gunawan; sejumlah kepala dinas terkait; ketua koperasi sawit; ketua Gapoktan,; dan sejumlah camat, kepala desa dan tokoh masyarakat.
“Model pengembangan usaha perkebunan dan industri pengolahan sawit secara terpadu ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi, nilai tambah, dan daya saing perkebunan sawit milik rakyat (UKM) secara berkelanjutan,” kata Rokhmin Dahuri melalui rilis yang diterima Republika.co.id, Jumat (11/1).
Selain itu, Rokhmin menambahkan, model pembangunan ini dimaksudkan untuk menaikkan posisi tawar dan kesejahteraan pekebun sawit rakyat dengan membangun pabrik kelapa sawit (PKS) yang akan dimiliki oleh kelompok masyarakat sendiri.
“Tahap sepanjutnya, selain PKS akan dibangun juga industri hilir lainnya yg menghasilkan produk akhir seperti minyak goreng, margarine, bioufuel, kosmetik, surfaktan, dan produk oleokimia lainnya,” papar Rokhmin Dahuri yang juga guru besar Kelautan dan Perikanan IPB Bogor.