Sabtu 12 Jan 2019 12:52 WIB

Pemkot Jakarta Selatan Hidupkan Kembali Magrib Mengaji

Magrib mengaji termasuk kegiatan pembinaan mental dan spiritual masyarakat.

Rep: Mimi Kartika/ Red: Esthi Maharani
Mengaji
Foto: AP
Mengaji

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wali Kota Jakarta Selatan Marullah Matali mengatakan, Pemerintah Kota (pemkot) Jakarta Selatan akan menghidupkan kembali semangat magrib mengaji. Menurut dia, magrib mengaji termasuk kegiatan pembinaan mental dan spiritual masyarakat.

"Menghidupkan kembali tradisi yang hampir dilupakan orang jadi magrib mengaji ini bukan program baru dari dulu terus dihidupkan," ujar Marullah saat dihubungi Republika.co.id, Sabtu (12/1).

Ia menjelaskan, magrib mengaji bukan hanya kegiatan keagamaan melainkan pembinaan mental dan spiritual masyarakat. Nantinya, setiap kelurahan akan bekerja sama dengan setiap masjid atau mushala setempat untuk menyelenggarakan kegiatan tersebut.

Sehingga, lanjut dia, masjid ataupun mushala yang digunakan untuk kegiatan ini dapat menjadi tempat yang aman bagi para remaja. Ia berharap, dengan magrib mengaji dapat mencegah perilaku kenakalan remaja dan melindungi generasi muda dari sifat negatif.

"Harapannya seperti itu tetapi bukan seluruhnya (masyarakat) lah. Kita bisa menghidupkan semangat itu mudah-mudahanan sedikit demi sedikit akan diikuti oleh masyarakat," jelas Marullah.

Ia mengatakan pada tahun 2019 ini pihaknya akan menggelontorkan anggaran untuk setiap kegiatan magrib mengaji. Ia menyebut, anggaran itu sekitar Rp 550 ribu setiap kali pertemuan magrib mengaji yang dilaksanakan setiap kelurahan.

Marullah menjelaskan, ada 65 kelurahan di Jakarta Selatan yang akan mengadakan empat kali magrib mengaji dalam satu bulan. Sesuai dengan rencana program pemerintah, magrib mengaji akan dihelat selama 11 bulan.

Marullah mengatakan dana tersebut masuk dalam pos program pembinaan mental dan spiritual dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah. Sementara itu, anggaran tersebut telah dilimpahkan ke tiap-tiap kelurahan.

"Setiap kelurahan itu setiap bulan ada empat kegiatan jadi Rp 550 ribu itu dikali empat. Dikali sebelas bulan, jadi kali 65 kelurahan kira-kira begitu. Anggarannya ada di kelurahan," kata Marullah.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement