Sabtu 12 Jan 2019 23:48 WIB

Angin Kencang Rusak 89 Rumah Warga di Tiga Kecamatan Sukabum

Wilayah paling parah terkena angin adalah Nagrak.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Teguh Firmansyah
Rumah yang hancur akibat angin puting beliung (ilustrasi).
Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Rumah yang hancur akibat angin puting beliung (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI --Sebanyak 89 unit rumah warga di tiga kecamatan Kabupaten Sukabumi rusak diterjang angin kencang atau puting beliung, Sabtu (12/1). Bencana tersebut terjadi ketika wilayah Sukabumi diguyur hujan pada Sabtu siang.

"Tiga kecamatan dilanda angin kencang," ujar Kepala Seksi Kedaruratan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi Eka Widiaman kepada wartawan Sabtu (12/1) malam. Daerah itu yakni Kecamatan Nagrak, Ciambar, dan Jampang Tengah.

Total rumah yang terdampak bencana mencapai 89 unit. Rumah yang rusak berat mencapai tujuh unit, rusak sedang 23 unit, dan rusak ringan 59 unit.

Menurut Eka, wilayah bencana yang terdampak bencana paling banyak adalah Nagrak. Di sana ada sebanyak 83 unit rumah warga yang mengalami kerusakan akibat angin kencang.

Rinciannya di Desa Darmareja terdapat sebanyak 40 unit rumah rusak ringan, 12 unit rusak sedang, dan 5 lainnya rusak berat. Di Desa Kalaparea rumah rusak ringan sebanyak 10 unit dan rusak sedang 3 unit. Selanjutnya Desa Girijaya sebanyak 5 rusak ringan, 6 rusak sedang dan 1 rusak berat dan terakhir Desa Pawenang sebanyak 1 rusak ringan.

Daerah kedua yang terdampak bencana adalah Kecamatan Jampang Tengah. Di wilayah tersebut ada sebanyak lima rumah yang rusak yakni Desa Panumbangan sebanyak empat unit yang terdiri atas satu rusak berat, satu rusak sedang dan dua rusak ringan serta Desa Sidang Resmi satu unit rusak ringan.

Terakhir bencana juga melanda Kecamatan Ciambar. Dilaporkan di kecamata itu satu rumah mengalami kerusakan.  "Kerusakan rumah pada umumnya rusak berat pada bagian atap rumah yang terbawa angin,’’ jelas Eka.

Selain itu ada juga yang tertimpa pohon tumbang dan merusak pada jaringan instalasi atau kabel listrik. Warga yang rumahnya rusak berat akibat bencana ungkap Eka, untuk sementara mengungsi ke tetangga atau saudara terdekat.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement