Ahad 13 Jan 2019 02:47 WIB

Keluarga Muslim Ditolak Jenguk Bayi di Sebuah RS di AS

Staf rumah sakit menilai, anggota keluarga muslim yang mengenakan niqab 'menakutkan'.

Rep: Mimi Kartika/ Red: Andri Saubani
Muslimah mengenakan niqab (ilustrasi)
Foto: Reuters/Chris Helgren
Muslimah mengenakan niqab (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, VIRGINIA -- Sebuah keluarga Muslim dilaporkan dilarang mengunjungi bayi baru lahir di Rumah Sakit Inova Fair Oaks di Fairfax, Virginia, Amerika Serikat (AS), karena mereka dinilai terlihat 'menakutkan'. Keluarga Muslim itu mengklaim mereka diberitahu bahwa mereka akan diusir dari rumah sakit sebelum staf akhirnya memanggil polisi.

Keluarga Zahr mengatakan, mereka dilarang mengunjungi bayi yang baru lahir di rumah sakit. Menurut mereka, staf rumah sakit mengatakan keluarga Muslim terlihat 'menakutkan'.

Mereka tiba menjelang akhir jam kunjungan di Inova Fair Oaks. Menurut bibi bayi itu, Arwa Zahr ketika mereka sampai di bangsal kerja, mereka diadang oleh seorang penjaga keamanan.

Arwa Zahr bersama ibu dan ayahnya atau kakek-nenek bayi bermaksud akan menjenguk bayi sebelum ditolak. Kedua wanita itu mengenakan niqab, yang menutupi leher dan wajahnya. Keluarga itu mengklaim bahwa niqab menjadi alasan mereka tidak diizinkan untuk melihat bayi itu.

"Dia berteriak kepada saya dan dia memberi tahu kami, 'Kamu tidak diizinkan berada di sini' dan kemudian berkata, 'Kamu tahu, kamu terlihat menakutkan," ujar Arwa Zahr mengatakan kepada NBC 4 dilansir Mirror.co uk pada Ahad (13/1).

Zahr mengatakan, setelah ditolak menjenguk bayi, mereka diperintahkan kembali ke ruang tunggu. Zahr pun kemudian menghadapi penjaga keamanan dan mengatakan bahwa penjaga tidak sopan.

Penjaga kemudian memanggil pejabat pengawas rumah sakit. Oleh staf rumah sakit, keluarga Zahr kemudian diminta meninggalkan rumah sakit.

"Kami mencoba menjelaskan kepada (pengawas) sisi cerita kami. Dia (pengawas) memandangi ibu  saya ketika dia mencoba menjelaskan apa yang terjadi, dan dia berkata padanya, 'Tutup mulutmu atau aku akan mengusirmu," kata Ahmed.

"Dia memberi tahu mereka, 'Tidak ada yang menginginkanmu di sini. Para perawat tidak menginginkanmu. Para dokter tidak menginginkanmu di sini'," lanjut dia.

Ketika Ahmed Zahr terus membela keluarganya, ia mengklaim staf itu memanggil polisi. Keluarga itu kemudian berbicara dengan petugas sebelum meninggalkan rumah sakit tanpa melihat bayi perempuan itu.

Ahmed Zahr mengatakan, dia tidak pernah mengalami pelecehan seperti itu sebelumnya. Bahkan, lebih menyakitkan karena kakek-nenek bayi itu, Dr Nabil Zahr dan Karima Zohdi adalah sukarelawan pendeta di rumah sakit tetangga yang memiliki hubungan kuat dengan Inova Fair Oaks.

Dalam sebuah pernyataan kepada media AS, rumah sakit mengeluarkan pernyataan, "Inova menghormati dan menghargai komunitas pasien kami yang beragam dan percaya bahwa semua pasien memiliki hak untuk lingkungan yang aman dan terhormat, bebas dari segala bentuk diskriminasi."

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement