REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Anggota Partai Demokrat, Julian Castro yang pernah menjadi pejabat tinggi Pemerintahan Barack Obama secara resmi menawarkan diri maju di Pemilihan Presiden Amerika Serikat pada 2020. Julian pun siap menjadi kandidat kuda hitam menantang Presiden Donald Trump pada November 2020.
Sosok Julian Castro memang telah lama dinilai bintang pendatang baru di Partai Demokrat. Castro yang merupakan cucu dari seorang imigran Meksiko tersebut pernah menjadi sekretaris Perumahan dan Pembangunan Urban di bawah Presiden Barack Obama sejak 2014-2017.
“Saya mencalonkan diri sebagai presiden karena sudah waktunya untuk kepemimpinan baru. Karena sudah waktunya untuk energi baru," ujar Castro seperti dilansir Reuters pada Sabtu (12/1).
Salah satu langkah pertama Castro usai mengumumkan hendak maju sebagai kandidat capres AS, ia akan menghadiri acara Dana Kemenangan Latino Liberal. Ia juga akan membuat pengumumkan di Plaza Guadalupe, sebelah tenggara Meksiko-Amerika.
Dia merangkum posisi politiknya bahwa ia mendukung 'pengobatan untuk semua orang' yakni perawatan nasional dengan mengizinkan semua orang untuk bergabung dalam perawatan kesehatan publik. Ia juga berbicara tentang perlunya mengatasi perubahan iklim.
Tak hanya itu, Castro juga mengkritik kebijakan perbatasan yang diterapkan Presiden Donald Trump dalam pidato pengumumannya tersebut. "Ya, kita harus memiliki keamanan perbatasan, tetapi ada cara yang cerdas dan manusiawi untuk melakukannya," kata Castro.
Castro adalah kandidat kedua di Partai Demokrat yang secara resmi meluncurkan maju Pilpres AS 2020. Setelah Senator A.S. Elizabeth Warren dari Massachusetts telah lebih dulu mengatakan akan mencalonkan diri sebagai presiden, pada Jumat kemarin.