REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Lektur Kajian Keagamaan dan Manajemen Organisasi (Puslitbang-LKKMO) Kementerian Agama, Muhammad Zain, mengatakan, ada ratusan ribu manuskrip keagamaan yang perlu diselamatkan. Saat ini, dokumen-dokumen tersebut masih terus dicari dan sebagian ada di tangan masyarakat.
"Mereka kadang kurang memiliki pengetahuan tentang bagaimana merawat naskah. Ini yang sedang kita kejar," kata Zain, Sabtu (12/10).
Menurut Zain, manuskrip keagamaan nusantara tersebar di berbagai lokasi. Sebagian naskah tersimpan rapi sebagai koleksi Perpustakaan Nasional (Perpusnas), Badan Arsip Nasional, Puslitbang Kemenag, Perpustakaan Daerah (Perpusda), dan berbagai museum.
Saat ini, Puslitbang Kemenag telah melakukan digitalisasi terhadap sekitar 2.500 manuskrip keagamaan. Selain upaya penyelamatan, naskah-naskah yang ada menjadi lebih mudah diakses oleh masyarakat.