REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Dinas Perumahan dan Permukiman (Disrumkim) Kota Depok berencana membangun 1.000 septic tank untuk kepala keluarga (KK) prasejahteta. Saat ini, program tersebut sedang dalam tahap sosialisasi dan pembangunannya akan dilakukan pada Maret 2019 mendatang.
"Ini bertujuan untuk menjadikan Depok yang bebas kumuh," kata Kepala Bidang (Kabid) Permukiman Disrumkim Kota Depok Sukanda di Balai Kota Depok, Jumat (11/1).
Menurut Sukanda, sebelum pembangunan, pihaknya akan melakukan sosialisasi terlebih dahulu kepada masyarakat setempat mengenai penggunaan dan perawatan septic tank. "Tujuannya agar septic tank yang dibangun nantinya dapat bertahan lebih lama," jelas dia.
Sukanda menjelaskan, pembangunan septic tank akan difokuskan pada wilayah-wilayah yang dianggap memiliki tingkat pencemaran limbah rumah tangga cukup tinggi. Wilayah-wilayah tersebut tersebar di 11 kecamatan dan 63 kelurahan yang ada di Kota Depok.
"Pembangunan septic tank ini dimaksudkan agar permukiman warga bersih dan tak ada lagi warga yang membuang hajatnya di sungai maupun di tempat lainnya sehingga kebersihan lingkungan dapat terjaga," jelasnya.
Sukanda mengungkapkan, hingga akhir 2018, total keseluruhan septic tank yang dibangun sudah mencapai 1.394 KK prasejahtera. Perinciannya, pada 2016 sebanyak 168 KK prasejahtera, pada 2017 sebanyak 795 KK prasejahtera, dan pada 2018 sebanyak 434 KK prasejahtera.
"Kami harapkan dengan berbagai upaya yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Depok, ke depannya dapat mewujudkan Depok sebagai kota yang sehat, nyaman, dan bebas kumuh," kata Wakil Wali Kota Depok, Pradi Supriatna.
Diutarakan Pradi, Pemkot Depok akan terus melakukan progran pembangunan infrastrutur untuk kalangan warga prasejahtera, salah satunya seperti Program Bedah Rumah untuk keluarga prasejahtera. "Kami anggarkan dananya setiap tahun untuk program pembangunan keluarga prasejahtera. Kami bertekad meningkatkan taraf hidup keluarga prasejahtera," jelasnya.