REPUBLIKA.CO.ID, SHANGHAI -- Kepolisian di sebelah timur provinsi Jiangsu, Cina mulai melakukan investigasi vaksin kadaluarsa. The Global Times, Senin (14/1) melaporkan penyelidikan ini dilakukan setelah setidaknya 145 anak menerima vaksin polio kedaluarsa.
Kasus vaksin kedaluarsa ini menjadi pukulan terbaru bagi industri vaksin di Cina. Warga termasuk orang tua anak-anak yang menerima vaksin palsu memblokir jalan dan mengganggu ketertiban umum ketika mereka berkumpul di luar kantor kepolisian Jinhu.
Polisi setempat mengatakan ada tiga orang yang ditangkap atas protes ini. Anak-anak di Jiangsu menerima vaksin pada 7 Januari 2019. Padahal vaksin tersebut kedaluarsa pada 11 Desember 2018.
The Global Times yang dikelola Partai Komunis Cina mengatakan pihak berwenang sudah membentuk tim investigasi khusus untuk menyelidiki kasus ini. Kabarnya sebanyak 17 orang sudah dihukum.
Baca juga, Ratusan Anak di Cina Dilaporkan Terpapar Vaksin Rusak.
Cina berulang kali menyatakan akan menindak perusahaan atau pejabat yang terlibat dalam skandal makanan atau obat-obatan. Pada Ahad (13/1) pemerintah Cina mengatakan, keamanan makanan dan obat-obatan akan menjadi prioritas utama kampanye anti-korupsi tahun ini.
Tahun lalu perusahaan pembuat vaksin di Cina, Changsheng Bio-technology terlibat dalam skandal pemasulan data vaksin rabies. Pemerintah Cina memberikan denda sebesar 1,35 miliar dolar AS terhadap mereka.