REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Plt Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Jawa Barat (Jabar) Dodo Suhendar optimistis Indeks Pembangunan Manusia (IPM) bidang kesehatan di Jabar akan lebih maju pada lima tahun ke depan. Karena, Pemerinttah Provinsi (Pemprov) Jabar telah meluncurkan program Layad Rawat yang dilakukan oleh Gubernur Jabar Ridwan Kamil di Kota Cirebon belum lama ini.
Dodo mengatakan, selain sudah diterapkan di beberapa daerah, pihaknya juga telah merencanakan pembiayaan untuk memfasilitasi program tersebut. "Di beberapa lokasi sudah mulai berjalan dan tahun ini kita sudah mulai merencanakan pembiayaan-pembiayaan untuk menfasilitasi," ujar Dodo kepada wartawan, Senin (14/1).
Menurut Dodo, pembiayaan tersebut meliputi pelatihan Sumber Daya Manusia hingga armada yang digunakan dalam pelaksanaan Layad Rawat. Program Layad Rawat ini, adalah upaya Pemerintah Provinsi Jabar untuk merespons secepat mungkin andai ada masyarakat yang mendapat kendala kesehatan.
"Baik itu untuk pelatihan SDM, kendaraannya, alat kesehatannya, termasuk biaya operasionalnya dan nanti akan disampaikan kepada kabupaten kota," katanya.
Dodi yang juga telah dilantik sebagai Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Jabar ini menilai Gubernur Ridwan Kamil sangat konsen pada berbagai permasalahan yang mesti ditangani cepat. Karena, program Layad Rawat ini pun dilakukan dengan sistem menjemput bola.
Oleh karena itu, Dodi optimistis dengan sinergitas kolaborasi dan inovasi yang selalu digaungkan oleh orang nomor satu di Jabar tersebut, masyarakat bisa mendapatkan manfaat yang nyata di sektor kesehatan. "Pak Gubernur sangat konsen terhadap permasalahan permasalahan yang boleh dikatakan harus segera ditangani, quick respons. Salah satunya adalah program Layad Rawat itu," katanya.
Dengan adanya Layad Rawat, kata dia, masyarakat tak akan bingung tatlaka mendapatkan kasus kesehatan di luar jam kerja. Hanya dengan menghubungi sambungan kedaruratan di nomor 119 maka akan ada petugas yang mendatangi pasien.
"Nanti apakah pasien perlu penanganan langsung atau dirujuk, apakah misalnya disuruh segera berobat besoknya atau segera ke rumah sakit," katanya.
Selain kesiapan respons dari setiap SDM Layad Rawat, menurut Dodo, kesiapan rumah sakit pun menjadi hal yang utama untuk meningkatkan IPM bidang kesehatan di Jabar. Ia optimistis, di bawah Kepemimpinan Dinas Kesehatan yang dilakukan melalui proses lelang nanti mampu mewujudkan itu. Terlebih, Gubernur Jabar pun memiliki visi dan misi memjadikan Jabar juara dari segala dimensi, termasuk sektor kesehatan.
"Jadi Nanti kesiapan respons dan kesiapan rumah sakit jadi konsen Pemprov (Jabar)," katanya.