REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimansyah mengklarifikasi beredarnya foto dirinya yang sedang mengacungkan dua jari tangan. Simbol itu dianggap sebagai simbol dukungan kepada salah satu pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.
Zulkieflimansyah menegaskan, foto yang beredar luas di masyarakat melalui media sosial dan aplikasi percakapan Whattsapp itu bukan foto baru melainkan foto lama. Foto itu bukan ditujukan sebagai bentuk dukungan terhadap salah satu pasangan calon presiden dan wakil presiden.
"Itu foto lama dan itu bukan foto dukungan untuk Prabowo-Sandi," ujarnya di Mataram, Senin (14/1).
Orang nomor satu di NTB ini, menjelaskan, foto simbol dua jari tersebut bukan terkait pilihan politik, namun simbol Lombok Bangkit.
Baca juga, Pertimbangan Bawaslu Hentikan Kasus Pose Dua Jari Anies.
Lantas, ia menceritakan latar belakang di balik foto tersebut. Ketika itu ia sedang kedatangan tamu dari Jakarta dan mereka berfoto dengan simbol yang diartikan sebagai Lombok Bangkit setelah daerah itu diguncang gempa bumi beruntun pada Juli dan Agustus 2018.
Untuk itu, Zulkieflimansyah meminta publik tidak selalu mengaitkan dengan pemilihan presiden, karena tidak semua dapat dihubungkan dengan politik.
Apalagi foto tersebut dibuat saat dirinya belum menjabat sebagai Gubernur NTB.
"Dengan media sosial (medsos) foto konteksnya apa dikaitkan melulu dengan politik," katanya.
Sebelumnya, politisi PKS ini menegaskan tidak akan pernah menjadi tim sukses manapun pada Pilpres 2019 dan akan berkonsentrasi untuk masyarakat, sebagai Gubernur NTB.