REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Badai salju terjadi di bagian barat tengah Amerika Serikat (AS), Pantai Atlantik Ahad (13/1) waktu setempat. Dilaporkan ada tujuh korban tewas.
The National Wheater Service (NWS) mengatakan, tebal salju yang mendera negara-negara AS bisa mencapai tebal satu kaki. Hal ini diprediksi terjadi di Washington dan Virginia pada hari Ahad hingga Senin.
"Hujan salju juga diperkirakan turun di Carolina selatan ke Virginia selatan," kata pernyataan NWS dilansir UPI, Senin.
NWS juga mengeluarkan peringatan badai salju bagi Washington, Maryland tengah dan Virginia utara serta barat laut hingga pukul 6 sore Ahad. Salju dan es diperkirakan akan memenuhi Atlantik Tengah pada Ahad malam.
Meteorolog Senior AccuWeather Alex Sosnowski mengatakan, badai itu akan menjadi peristiwa badai musim dingin pertama jangka panjang untuk banyak daerah, yang berlangsung antara 12 dan 48 jam.
Hampir 100 ribu orang mengalami mati listrik di North Carolina dan 32 ribu lainnya padam listrik. Dilaporkan di Virginia, Gubernur Virginia Ralph Northam menyatakan keadaan darurat pada Sabtu (12/1) karena negara bagian itu dapat mengalami tiga hingga lima inci salju dan setengah inci es.
Badai salju turun hampir satu kaki salju di daerah St Louis pada Sabtu dan setidaknya empat orang tewas dalam kecelakaan lalu lintas terkait dengan badai tersebut.
Badan pengawas transportasi negara bagian mengatakan, pihaknya menanggapi 48 orang luka, 723 kecelakaan, 1.252 pengendara yang terlantar, dan 2.968 panggilan untuk pelayanan darurat hingga pukul 8 pada Sabtu pagi. "Tiga orang lagi tewas dalam kecelakaan lalu lintas pada Jumat di Kansas," kata pihak berwenang.
Departemen Perhubungan Missouri memperingatkan warga agar tidak melakukan perjalanan yang tidak perlu. Departemen tersebut mengatakan petugas sudah melakukan upaya maksimal membersihkan jalan dari salju pada Sabtu untuk membawa air dan makanan bagi pengendara yang terdampar di tengah-tengah jalan di antara negara bagian yang tertutup salju.
Ikuti Whatsapp Channel Republika