Selasa 15 Jan 2019 06:38 WIB

2.000 Personel Dikerahkan Amankan Debat Capres

Debat akan dilakukan secara tertutup dan massa pendukung menonton di luar hotel.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Friska Yolanda
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono.
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Debat Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) akan digelar pada Kamis (17/1) di di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan. Untuk mengamankan kegiatan tersebut, khusus dari Polda Metro Jaya saja akan mengerahkan hingga 2.000 personel.

“Tentunya nanti dari Polda Metro Jaya sedang mempersiapkan hampir 2.000 personel, kita persiapkan untuk melakukan pengamanan tersebut,” ujar Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Senin (14/1).

Debat antara pasangan calon (paslon) nomor urut 01 dan 02 itu rencananya akan dilaksanakan secara tertutup. Massa dari masing-masing pendukung paslon akan diberikan layar lebar di depan hotel dan dipersilakan menonton bersama (nobar) di halaman hotel itu.

Tidak hanya dari Polda Metro Jaya, TNI juga akan mengerahkan personel untuk membantu jalannya pengamanan, seperti yang pernah dilakukan pada 2014 lalu. Para pendukung juga diimbau untuk tetap tertib saat nobar di halaman hotel, agar kegiatan tersebut dapat berjalan lancar.

“Jadi kita mengamankan jalannya debat tersebut, berharap kepada para pendukung pasangan masing-masing capres cawapres untuk melaksanakan, mendukung kegitatan ini agar berlangsung dengan baik dan lancar sampai selesai kegiatan,” papar Argo.

Terkait untuk pengamanan arus lalu lintas, ia mengatakan baru dapat diinfokan pada H-1 debat. Pasalnya, polisi masih harus merundingkan berapa jumlah massa pendukung kedua paslon yang akan datang. Selain itu, pihaknya juga masih harus menentukan dimana titik-titik yang ramai berkumpulnya massa.

“Tentunya (untuk titik krusial) jalan masuk ke Hotel Bidakara, nanti kita jaga semua. Kita komunikasikan berapa jumlah (massa pendukung) yang masuk, kan dibatasi berapa yang boleh masuk,” papar Argo yang juga menjabat Ketua Tim Media Satgas Anti-Mafia Sepakbola itu.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
قَالَ يٰقَوْمِ اَرَءَيْتُمْ اِنْ كُنْتُ عَلٰى بَيِّنَةٍ مِّنْ رَّبِّيْ وَرَزَقَنِيْ مِنْهُ رِزْقًا حَسَنًا وَّمَآ اُرِيْدُ اَنْ اُخَالِفَكُمْ اِلٰى مَآ اَنْهٰىكُمْ عَنْهُ ۗاِنْ اُرِيْدُ اِلَّا الْاِصْلَاحَ مَا اسْتَطَعْتُۗ وَمَا تَوْفِيْقِيْٓ اِلَّا بِاللّٰهِ ۗعَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَاِلَيْهِ اُنِيْبُ
Dia (Syuaib) berkata, “Wahai kaumku! Terangkan padaku jika aku mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku dan aku dianugerahi-Nya rezeki yang baik (pantaskah aku menyalahi perintah-Nya)? Aku tidak bermaksud menyalahi kamu terhadap apa yang aku larang darinya. Aku hanya bermaksud (mendatangkan) perbaikan selama aku masih sanggup. Dan petunjuk yang aku ikuti hanya dari Allah. Kepada-Nya aku bertawakal dan kepada-Nya (pula) aku kembali.

(QS. Hud ayat 88)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement