Selasa 15 Jan 2019 07:55 WIB

575 Km Jalan Jayapura-Wamena Tembus Seluruhnya

Untuk mempercepat pekerjaan pemerintah akan menambah peralatan.

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Indira Rezkisari
Presiden Jokowi meninjau pengerjaan ruas jalan Trans Papua di kilometer 84 ruas Jalan Merauke-Sota, Kabupaten Merauke. Foto: Laily Rachev - Biro Pers Setpres
Presiden Jokowi meninjau pengerjaan ruas jalan Trans Papua di kilometer 84 ruas Jalan Merauke-Sota, Kabupaten Merauke. Foto: Laily Rachev - Biro Pers Setpres

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembangunan jalan Trans Papua terus digenjot. Saat ini ruas jalan Jayapura-Wamena sepanjang 575 km sudah tembus seluruhnya, dengan kondisi 345 km berupa aspal dan 230 km masih berupa jalan tanah dan kerikil yang secara bertahap akan ditingkatkan kualitasnya.

Pembangunan Trans Papua dilakukan untuk meningkatkan konektivitas, membuka daerah terisolir dan mengurangi tingkat kemahalan harga barang-barang terutama di wilayah pegunungan. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, masyarakat sudah mulai merasakan manfaat keberadaan Jalan Trans Papua dan Jalan Perbatasan Papua.

"Pembangunan Jalan Trans Papua terus dilanjutkan dan ditargetkan tahun 2019 bisa tersambung seluruhnya. Pembangunan jalan tersebut tidak semata menghubungkan Provinsi Papua dengan Papua Barat melainkan membuka daerah/wilayah yang terisolasi dan dengan demikian bisa menurunkan angka kemahalan," kata Basuki melalui keterangan tertulis.

Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) XVIII Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR Osman Harianto Marbun mengatakan, terbukanya jalan Trans Papua ruas Jayapura-Wamena mampu meningkatkan konektivitas menuju delapan kabupaten di wilayah Pengunungan Papua yakni Yalimo, Jayawijaya, Tolikara, Puncak Jaya, Puncak (Sinak-Ilaga), Lanny Jaya, Memberamo Tengah dan Nduga. Menurutnya, kebutuhan masyarakat yang tinggi terhadap akses jalan darat untuk mengirim logistik ke kabupaten di Pegunungan Tengah. Akses jalan ini akan memangkas ongkos kirim yang mereka keluarkan.

Selama ini biaya pengiriman dari Jayapura-Wamena rata-rata sebesar Rp 13 ribu per kg dengan menggunakan pesawat, sementara biaya angkut melalui jalur darat sekitar Rp 7.000 per kg. Kondisi jalan tanah dan kerikil mudah rusak saat dilewati kendaraan dengan beban berlebih yang mengangkut barang-barang kebutuhan pokok, terlebih pada musim hujan.

"Perbaikan sudah kami lakukan sejak tanggal awal Januari 2019 yang lalu,terutama di beberapa lokasi yakni pada KM 276, KM 306, KM 310 dan KM 386. Untuk mempercepat pekerjaan, kami akan menambah peralatan," ujar Osman.

Untuk menjaga kesinambungan antara proses pembangunan dan pemenuhan kebutuhan masyarakat yang ingin melewati ruas jalan tersebut, Kementerian PUPR sebelumnya telah berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah melalui Pemda Kabupaten Yalimo dan Kepolisian setempat untuk menutup ruas jalan tersebut. Namun, karena antusiasme warga untuk melintasi jalan, penutupan jalan hanya diberlakukan pembatasan izin melintasi ruas jalan yang dibuka seminggu sekali, yakni pada hari Ahad.

Pembangunan Jalan Trans Papua bekerjasama dengan Zeni TNI Angkatan Darat pada saat pembukaan hutan dan pembentukan badan jalan. Selanjutnya pada saat konstruksi akan dilanjutkan oleh Kementerian PUPR.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement