REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengatakan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) dan trotoar yang ada di DKI Jakarta harus tampak artistik. Anies ingin pejalan kaki merasakan pengalaman berbeda saat menggunakan JPO dan trotoar.
"Mengapa JPO, trotoar itu harus dibangun dengan artistik, karena kita ingin jalan kaki semata-mata dipandang sebagai perjalanan pengalaman," ujar Anies di Jakarta, Senin (15/1).
Beberapa waktu lalu, Anies telah mengecek dua proyek revitalisasi JPO Bundaran Senayan dan JPO Gelora Bung Karno. Dua JPO tersebut memiliki desain arsitektur unik dan berbeda dibanding desain JPO lainnya. Anies mengatakan bahwa dirinya mengecek ketinggian-ketinggian yang nantinya akan dirasakan pejalan kaki sebagai pengalaman unik dari dua JPO berdesain unik tersebut.
"Jalan kaki dipandang sebagai pengalaman, setiap waktu orang melewati, mengalami unik yang berbeda. Nah desainnya harus memastikan bahwa itu terintegrasi dengan suasana yang ada di sekitarnya," katanya.
Hingga saat ini, proses revitalisasi JPO Bundaran Senayan dengan JPO Gelora Bung Karno Jakarta Pusat masih terus berlangsung. Pengecekan yang dilakukan oleh Anies dilakukan bersandarkan oleh cuaca dan waktu untuk merasakan kendala pejalan kaki serta melihat ketinggian JPO yang dilewati.
"Kemarin kita ngecek pada saat hujan, saat sore, pagi, saya ajak mereka untuk merasakan sendiri. Beda tidak ketinggian-ketinggiannya. Kalau progres, tanya kepada pelaksana, kendala utamanya pada hujan, ujar Anies.