Selasa 15 Jan 2019 14:17 WIB

Kantor Asprov PSSI Jatim Digeledah Satgas Antimafia Bola

Satgas Antimafia Bola mencari dokumen pertanggungjawaban Piala Soeratin.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Andri Saubani
[ilustrasi] Ketua Umum Paguyuban Suporter Timnas Indonesia (PSTI) Ignasius Indro (kanan) bersama Anggota Paguyuban Suporter Timnas Indonesia (PSTI) Emerson Yuntho (kiri) membawa poster dukungan sebelum beraudiensi dan memberi dukungan Satgas Polri untuk Pemberantasan Mafia Sepak Bola di Krimum, Polda Metrojaya, Jakarta, Jumat (28/12/2018).
Foto: Antara/Reno Esnir
[ilustrasi] Ketua Umum Paguyuban Suporter Timnas Indonesia (PSTI) Ignasius Indro (kanan) bersama Anggota Paguyuban Suporter Timnas Indonesia (PSTI) Emerson Yuntho (kiri) membawa poster dukungan sebelum beraudiensi dan memberi dukungan Satgas Polri untuk Pemberantasan Mafia Sepak Bola di Krimum, Polda Metrojaya, Jakarta, Jumat (28/12/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kantor Asosiasi Provinsi Persatuan Sepak Bola seluruh Indonesia Jawa Timur ((Asprov PSSI Jatim) didatangi sejumlah personil kepolisian dari Satgas Antimafia Bola, Selasa (15/1) siang. Di kantor yang terletak di Jalan Ketampon, Dr Soetomo, Surabaya itu, nampak tiga orang petugas, dan beberapa staf Asprov PSSI Jatim mendatanginya.

Saat dikonfirmasi, salah seorang anggota satgas, menolak kehadiran awak media yang berniat meliput kegiatan mereka. Kendati demikian, ia membenarkan bahwa pihaknya kini memang tengah melakukan kegiatan operasinya di dalam kantor Asprov PSSI Jatim.

"Iya benar (ada kegitan satgas)," kata salah seorang anggota Satgas Antimafia Bola.

Ia menyebut tak ada satupun anggota kepolisian yang berhak menjelaskan apa yang sedang dilakukan tim Satgas Antimafia Bola tersebut. Menurutnya, yang pasti, proses yang dilakukan Satgas Anti Mafia Bola masih tetap da  terus berjalan diberbagai wilayah, termasuk di Jawa Timur.

"Kami tidak bisa menjelaskan, nanti Pak Argo (Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono) yang pusat ya yang menjelaskan," ujar dia.

Ketua Asprov PSSI Jatim Ahmad Riyadh mengaku baru mendapatkan informasi kantornya didatangi oleh petugas satgas, melakui stafnya. Ia mengatakan, kedatangan Satgas tersebut memang mencari sejumlah berkas yang dengan kompetisi Piala Soeratin, yang digelar dalam kurun waktu tertentu.

"Hanya meminta data dokumen surat Piala Soeratin 2009 sampai 2018," ujar Riyadh saat dikonfirmasi.

Selain itu, Riyadh yang mengaku dirinya tengah berada di Jakarta untuk sebuah urusan. Dia hanya mengaku, tim Satgas Antimafia Bola tersebut hanya mencari dokumen pertanggungjawaban wasit pada gelaran Piala Soeratin.

Namun, kata Riyadh, tak semua dokumen bisa diserahkan PSSI ke Satgas. Sebab, untuk mencari beberapa berkas tersebut, pihaknya membutuhkan waktu yang lebih lama lagi.

"Dan bagaimana pertanggungjawaban wasit saja. Dan butuh waktu juga jika cari dokumen 2009," kata Riyadh.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement