Selasa 15 Jan 2019 15:35 WIB

Tiga Kampus Muhammadiyah Masuk 14 PTS Terbaik Ristekdikti

Dari keseluruhan mahasiswa, 12 persen atau 600 ribu berasal dari Muhammadiyah.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Dwi Murdaningsih
Salah satu kegiatan Laboratorium Psikologi Terapan (LPT) Psikososial  Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) di lokasi bencana.
Foto: dok. Humas UMM
Salah satu kegiatan Laboratorium Psikologi Terapan (LPT) Psikososial Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) di lokasi bencana.

REPUBLIKA.CO.ID, SORONG -- Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) terus membuktikan kualitas diri. Tidak tanggung-tanggung, kali ini dibuktikan lewat tiga PTM Muhammadiyah yang masuk jajaran 14 universitas swasta terbaik 2018 versi Ristekdikti.

Ada Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang bertengger di peringkat enam, Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) di peringkat tujuh dan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) di posisi 11.

Universitas-universitas Muhammadiyah tersebar diseluruh penjuru Indonesia. Bahkan, mereka ada di daerah-daerah terluar, tedepan dan tertinggal (3T) yang jarang mendapat perhatian.

Antara perguruan tinggi Muhamamdiyah yang satu dengan lainnya, seperti kakak seperguruan yang tidak sungkan saling memberikan dukungan. Artinya, tugas meningkatkan kualitas bangsa dilaksanakan beriringan dan bergandengan.

Hubungan UMY yang ada di Pulau Jawa dan Universitas Pendidikan Muhammadiyah (Unimuda) Sorong yang ada di Pulau Irian jadi salah satu contoh. Jarak yang terlampau jauh ternyata tidak menyurutkan semangat kerja bersama.

Bahkan, UMY, yang menempati peringkat 11 universitas terbaik Ristekdikti, mampu meresmikan nota kesepahaman kerja sama dengan Pemkab Sorong. Terbaru, UMY dan Unimuda menandatangani MoU pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.

Berharap Unimuda melahirkan mahasiwa intelektual yang bisa mengubah peradaban di Papua Barat, kalau bisa menjadi tenaga potensial untuk bersaing di negara asing," kata Rektor UMY, Gunawan Budiyanto, saat bersilaturahim ke Sorong.

Pada kesempatan itu, Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir berpesan agar universitas-universitas Muhammadiyah memberikan teladan. Teladan, sebagai universitas yang menjunjung tinggi toleransi. Terlebih, hingga kini, Muhammadiyah sudah memiliki 175 perguruan tinggi di Indonesia, yang 45 di antaranya sudah resmi menyandang status universitas.

Dari keseluruhan mahasiswa di Indonesia, 12 persen atau 600 ribu berasal dari Muhammadiyah. Haedar menegaskan, Muhammadiyah akan terus mencerdaskan kehidupan bangsa, tanpa bedakan agama, etnis, ras, golongan, atau pilihan politik.

"Berharap universitas Muhammadiyah lainnya yang ada di Indonesia menjadi bahan percontohan sebagai universitas yang memiliki toleransi tinggi," ujar Haedar saat memberi sambutan di Sportorium Unimuda Sorong.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement