REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Ikatan Dai Aceh (IDA) berkunjung ke kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Selasa (15/1). IDA meminta MUI mendukung tes kemampuan membaca Alquran bagi calon presiden dan calon wakil presiden (capres/cawapres).
"Dai Aceh ke MUI, mereka menyampaikan rencana tes membaca Alquran untuk capres dan cawapres," kata Wakil Sekretaris Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat MUI, KH Misbahul Munir kepada Republika.co.id di Kantor MUI Pusat, Selasa (15/1).
KH Misbahul mengatakan, Dai Aceh menyampaikan permohonan kepada MUI agar mendukung tes kemampuan baca Alquran untuk capres dan cawapres. Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat MUI mengapresiasi inisiatif IDA.
Ia memandang wajar jika ada umat Islam menginginkan pemimpin yang benar-benar Islam. Setidaknya bisa membaca surat-surat pendek dan shalat. Capres dan cawapres bisa dites membaca surat-surat pendek seperti Surat Al Fatihah.
"Mereka (IDA) meminta dukungan ke MUI, kalau bisa MUI menjadi juri (tes membaca Alquran kata IDA, Red), ya siap, MUI mengapresiasi," ujarnya.
Menurutnya, tes membaca Alquran untuk capres dan cawapres bukan hanya untuk kepentingan jangka pendek. Tes tersebut ke depannya bisa dijadikan dasar.
KH Misbahul menambahkan, Di Aceh sudah pasti gubernur, wali kota, calon anggota DPR harus bisa membaca Alquran. Jadi permohonan mereka bukan mengada-ada karena punya keinginan yang mendasar.
Ketua IDA, Marsyuddin Ishak mengatakan, silaturrahim ke MUI untuk meminta doa restu terkait tes kemampuan membaca Alquran. IDA juga minta rekomendasi dan pendapat dari MUI apabila tes tersebut jadi dilaksanakan. "Alhamdulillah respons dari guru kita di MUI positif, kita tunggu aja jawaban dari kedua pasangan calon, insya Allah kami akan diskusi lagi dengan MUI," ujarnya.