REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Gedung Putih mempertimbangkan mantan Kepala Eksekutif PepsiCo Inc, Indra Nooyi, sebagai kandidat untuk memimpin Bank Dunia. Gedung Putih juga telah mengantongi dua kandidat lainnya yakni pejabat Departemen Keuangan, David Malpass, dan CEO Overseas Private Investment Corp, Ray Washburne.
Dilaporkan Reuters, Rabu (16/1), ketiga nama itu muncul sehari setelah para pejabat mengatakan putri Presiden Donald Trump, Ivanka Trump, membantu mencari pengganti presiden Bank Dunia yang baru. Diketahui, Jim Yong Kim telah mengundurkan diri sebagai presiden Bank Dunia.
Nooyi, mengundurkan diri dari posisinya sebagai CEO Pepsi pada Oktober 2018. Sedangkan Malpass merupakan wakil menteri keuangan untuk urusan internasional dan Washburne telah menjabat sebagai CEO OPIC sejak Agustus 2017. Mereka merupakan kandidat yang sedang dipertimbangkan untuk memimpin Bank Dunia.
Amerika Serikat memiliki kepentingan suara yang mengendalikan di Bank Dunia. Secara tradisional, Pemerintah Amerika Serikat mempunyai andil untuk memilih kandidat pemimpin Bank Dunia sejak mulai beroperasi pada tahun 1946.
Jajaran direksi Bank Dunia akan menerima para kandidat yang dicalonkan oleh Pemerintah AS. Namun keputusan akhir tentang penunjukan pemimpin Bank Dunia ditentukan oleh dewan direksi.
Dewan Direksi telah menargetkan untuk memilih Presiden Bank Dunia yang baru sebelum pertemuan musim semi pada April mendatang. Dewan direksi menetapkan batas waktu pencalonan pada 14 Maret 2019.
Jim Yong Kim mengumumkan pengunduran dirinya yang mengejutkan banyak pihak pada awal bulan ini. Kim diketahui akan bergabung dengan Global Infrastructure Partners. Pengunduran dirinya diumumkan sebelum masa jabatannya berakhir pada 2022.
Keputusan ini diambilnya di tengah perbedaan dengan pemerintahan Trump atas perubahan iklim dan kebutuhan akan sumber daya pembangunan yang lebih banyak. Kim, yang dicalonkan oleh Presiden Barack Obama pada 2012, pertama kali menjadi Presiden Bank Dunia ke-12 pada 1 Juli 2012. Ia kemudian ditunjuk untuk masa jabatan lima tahun kedua sebagai Presiden Bank Dunia pada 2016.