Rabu 16 Jan 2019 12:40 WIB

Gubernur NTB Minta Kasus Pungli Dana Gempa tak Terulang Lagi

OTT tersebut menodai kerja keras yang sedang dilakukan Pemprov NTB.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Andi Nur Aminah
Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimansyah
Foto: Republika
Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimansyah

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimansyah mengaku prihatin dengan kasus pemerasan atau pungutan liar (pungli) dana bantuan rehabilitasi masjid pascagempa yang dilakukan oknum pegawai Kementerian Agama (Kemenag) Lombok Barat. Zul, sapaan akrab Zulkieflimansyah, mengatakan, kejadian operasi tangkap tangan (OTT) tersebut menodai kerja keras yang sedang dilakukan Pemprov NTB dalam percepatan rehabilitasi dan rekonstruksi di NTB.

"Saya melihat (kasus) ini tentu merasa prihatin karena ini duit bencana jadi sangat sensitif, kita tentu menyesalkan dan berharap tidak terulang lagi," ujar Zul di Mataram, NTB, Rabu (16/1).

Baca Juga

Meski begitu, Zul menyampaikan, jangan sampai kasus tersebut merusak suasana batin dan semangat dalam bekerja mempercepat proses rehabilitasi dan rekonstruksi. "Kalau ada pelanggaran tentu diurus saja secara profesional oleh penegakan hukum kita, jangan sampai mematahkan semangat teman-teman yang sedang bekerja serius," kata dia.

Zul mengaku kecewa dengan adanya kasus tersebut. Apalagi karena belum lama ini, Pemprov NTB bersama TNI melakukan apel operasi teritorial yang menyiapkan ribuan fasilitator untuk membantu percepatan rehabilitasi dan rekonstruksi.