Rabu 16 Jan 2019 14:48 WIB

Pemprov Beri Tambahan Pilihan Rumah Bagi Korban Gempa

Pembangunan kembali Lombok menemui sejumlah kendala.

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Dwi Murdaningsih
Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Sitti Rohmi Djalilah melakukan peletakan batu pertama pembangunan hunian tetap (huntap) tahan gempa yang dilanjutkan dengan pemasangan konstruksi Rumah Instan Sederhana Sehat (Risha) di Dusun Lokok Beru, Desa Salut, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara, Selasa (25/9).
Foto: Dok Pemprov NTB
Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Sitti Rohmi Djalilah melakukan peletakan batu pertama pembangunan hunian tetap (huntap) tahan gempa yang dilanjutkan dengan pemasangan konstruksi Rumah Instan Sederhana Sehat (Risha) di Dusun Lokok Beru, Desa Salut, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara, Selasa (25/9).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Pemerintah provinsi NTB memberikan tujuh pilihan rumah bagi korban gempa. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Muhammad Rum mengatakan kini NTB telah memiliki enam tipe rumah yang bisa digunakan masyarakat meliputi Risha, Rika, Riko, rumah instan struktur baja (Risba), rumah Instan struktur baja ringan (Risbari), dan rumah cetak Indonesia (RCI).

"Akan ditambah satu lagi, tadi sudah dipresentasikan yaitu Rista, rumah instan tahan gempa," kata Rum.

Tipe Rista, kata Rum, cukup direkomendasikan karena dengan Rp 50 juta sudah bisa mendapatkan satu unit rumah beserta kamar mandi dalam dan jaringan listrik. Rencananya, demo pembangunan tipe Rista akan segera dilakukan di Lombok Utara. Proses pengerjaan Rista juga terbilang singkat, hanya dikerjakan empat pekerja dalam jangka waktu satu hari selesai.

Selain tujuh tipe tersebut, masyarakat yang sudah terlanjur membangun rumah dengan biaya sendiri juga akan diganti pemerintah dengan syarat berkoordinasi dengan BPBD dan PUPR.