REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Kepolisian Amerika Serikat (AS) menangkap jurnalis yang bekerja untuk stasiun televisi Iran, Press TV. Stasiun televisi berbahasa Inggris itu mengatakan belum diketahui yang menyebabkan jurnalis mereka ditahan polisi.
Press TV mengatakan, jurnalis mereka Marziyeh Hashemi ditangkap di Bandara Internasional St. Louis Lambert. Ia dibawa ke Washington DC tapi tidak diketahui apa yang dituduhkan kepadanya.
Baca juga, Pejabat Iran ke Trump: Nasib Anda akan Seperti Saddam.
Biro Investigasi Federal AS (FBI) belum memberikan komentar tentang hal ini. Hashemi berada di AS untuk mengunjungi keluarganya. Ia baru diizinkan menghubungi putrinya dua hari setelah ditangkap. Menurut Press TV, Hashemi lahir dengan nama Melanie Franklin di AS.
Hashemi mengganti namanya setelah masuk Islam. Mengutip perkataannya Press TV mengatakan ia dilarang menggunakan hijab di penjara. Hashemi juga hanya diberi makanan yang mengandung babi.
Satu-satunya makanan yang dapat ia makan di penjara hanyalah semacam keripik. Sampai saat ini belum diketahui apakah pernyataan Press TV itu benar adanya.