Rabu 16 Jan 2019 17:08 WIB

Mentan Amran: Stok Pangan Aman Usai Mafia Dibersihkan

Era pemerintahan Jokowi-JK, terbanyak membersihkan mafia pangan.

Red: EH Ismail
Menteri Pertanian Amran Sulaiman panen jagung di Desa Randu Merak, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Rabu (16/1).
Menteri Pertanian Amran Sulaiman panen jagung di Desa Randu Merak, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Rabu (16/1).

REPUBLIKA.CO.ID, PROBOLINGGO -- Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan stok pangan strategis seperti beras, jagung, bawang merah, cabai dan daging ayam dalam negeri aman. Di era pemerintahan Jokowi-JK, terbanyak menyelesaikan mafia pangan, sehingga sampai saat ini, harga komoditas ini berada dalam kondisi terkendali dan sektor pertanian berkontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

Hal itu dikatakan Amran saat melakukan panen jagung di Desa Randu Merak, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Rabu (16/1). Hadir Bupati Probolinggo, Puput Tantriana Sari, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Jatim, Hadi Sulistyo dan para petani jagung.

Menurut Amran, panen ini membuktikan ketersediaan jagung dalam negeri hingga saat ini aman. Sebab, empat tahun lalu, Indonesia impor jagung dari Argentina dan Amerika sebanyak 3,5 juta ton nilainya Rp 10 triliun. Kemudian pada 2018, Indonesia kembali impor jagung 100 ribu ton.

"Tapi kita ekspor jagung 2018 sebanyak 380 ribu ton. Artinya di 2018 produksi jagung surplus. Jadi kita harus fair, jangan menghukum petani-petani kita. Aku sangat cinta petani," ujarnya.