Rabu 16 Jan 2019 18:36 WIB

Banyak Toko Ritel Tutup, Kadin Soroti Dampak ke Tenaga Kerja

Kadin menilai sudah seharusnya pemerintah memikirkan fenomena lesunya bisnis ritel

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Nidia Zuraya
Warga memasuki gerai Hero yang masih buka di kawasan Gondangdia, Jakarta, Selasa (15/1).
Foto: Republika/Prayogi
Warga memasuki gerai Hero yang masih buka di kawasan Gondangdia, Jakarta, Selasa (15/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tutupnya beberapa perusahaan ritel menjadi dilema karena memberi dampak besar terutama bagi tenaga kerja. Apalagi, tenaga kerja menjadi hal sangat krusial di Indonesia.

Wakil Ketua Kadin bidang ketenagakerjaan Anton J Supit mengatakan, hampir 60 persen tenaga kerja Indonesia merupakan pekerja informal. "Nah ini tidak ada kepastian. Hal tersebut tentunya harus dipikirkan," katanya kepada Republika, Rabu (16/1).

Baca Juga

Kadin telah melakukan pembahasan mengenai para pekerja di tengah lesunya industri ritel. Namun pembahasan tidak mudah karena pengusaha perlu bersinergi dengan pemerintah.

Ia menambahkan kementerian terkait sudah seharusnya memikirkan fenomena yang terjadi. "Itu tidak bisa diretorika, hanya ngomong. Harus konkrit," ujar dia.