REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Jembatan penyeberangan yang membentang di atas Sungai Cipanas di Desa Cibereng, Kecamatan Terisi, Kabupaten Indramayu, terendam air sungai yang kini debitnya naik. Kondisi itu menyebabkan akses warga menjadi terputus.
Jembatan penyeberangan itu selama ini memiliki peran vital karena menjadi penghubung Desa Cibereng, Kecamatan Terisi dengan Desa Mundakjaya, Kecamatan Cikedung, Kabupaten Indramayu. Sejak jembatan itu terendam aliran sungai Cipanas yang debitnya naik, akses warga kedua desa menjadi terputus.
"Sekarang kalau mau ke Desa Mundakjaya harus memutar jalan, lumayan jauh, sekitar sepuluh kilometer," keluh seorang warga Desa Cibereng, Opih, kepada Republika.co.id, Rabu (16/1).
Opih mengatakan, jembatan penyeberangan itu terendam air sejak beberapa hari yang lalu. Bahkan, jika hujan turun dengan intensitas tinggi dan waktu yang lama, ketinggian rendaman air pada jembatan akan semakin bertambah.
Sementara itu, Kepala Desa Cibereng, Rasmono, menjelaskan, jembatan penyeberangan tersebut sebenarnya merupakan jembatan darurat. Jembatan itu dibuat untuk menggantikan jembatan utama yang ambruk sekitar tiga tahun lalu. Jembatan utama ambruk karena kondisinya yang sudah rapuh.
"Jembatan darurat itu sengaja dibangun untuk memudahkan warga yang hendak menyeberang," kata Rasmono.
Namun, jembatan darurat yang terbuat dari besi itu dibuat lebih rendah dari jembatan utama. Akibatnya, saat debit air sungai naik, jembatan darurat tersebut terendam air. "Kami berharap agar jembatan yang permanen segera dibangun," tutur Rasmono.
Terpisah, anggota Komisi V DPR RI, Yoseph Umarhadi, mengaku sudah meninjau langsung kondisi jembatan darurat yang terendam tersebut pada Senin (14/1) lalu. Dia pun mengaku prihatin dan miris karena kondisi itu membuat aktivitas warga menjadi terganggu.
"Kondisi jembatan yang seperti itu juga sangat membahayakan warga karena jembatan bisa saja suatu saat hanyut dihantam arus sungai," tukas anggota DPR RI dari PDIP Dapil Cirebon dan Indramayu itu.
Yoseph menegaskan, pembangunan jembatan permanen di Desa Cibereng itu harus segera dilakukan. Dia menyatakan, Kementerian PUPR tidak boleh menunda pembangunan jembatan permanen itu karena fungsinya yang sangat penting bagi warga setempat.