REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berkurangnya konsumsi kalangan menengah rupanya bukan penyebab sektor ritel mengalami penurunan termasuk yang terjadi pada Hero. Sebab, gerai tersebut menyajikan kebutuhan pangan segar yang menjadi kebutuhan masyarakat.
"Sebetulnya konsumen tetap belanja dengan cara yang sama karena orang ingin yang segar, yang fresh dan sebagainya. Yang jadi masalah adalah daya dukung lingkungan itu berubah," kata Pengamat Perilaku Publik Rhenald Kasali saat dihubungi Republika, Rabu (16/1).
Misalnya, ia menjelaskan, di gerai cabang A yang tadinya didukung oleh keberadaan perumahan maupun jalan tertentu membuatnya cukup laris. Namun, perubahan besar yang terjadi di Jakarta membuat populasi di titik-titik tersebut berubah ataupun kesulitan akses.
Dengan begitu, populasi tersebut berpotensi pindah untuk berbelanja ke tempat lain. "Ritel seperti itu memang sangat terkait dengan perubahan yang terjadi sehari-hari," ujarnya.