REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) akan mulai melaksanakan program Regional Investor Relation Unit (RIRU) pada tahun ini. Ada beberapa kegiatan dalam program itu, antara lain pemetaan potensi daerah di NTB dan forum investor.
Kepala KPw BI NTB Achris Sarwani mengatakan, RIRU merupakan kepanjangan tangan dari program Investor Relation Unit (IRU) yang sudah dirintis sejak 2002 oleh BI dan kementerian terkait. "Inti kegiatannya manajemen persepsi pasar, melakukan perluasan akses informasi, dialog, dan pembinaan hubungan yang intensif dan berkesinambungan dengan investor," ujar Achris di Mataram, NTB, Rabu (16/1).
Tujuan utama pembentukan IRU, kata Achris, untuk membangun kepercayaan dan persepsi yang baik dari investor kepada Indonesia sebagai negara tujuan investasi dan penanaman dana, meningkatkan rating Indonesia ke level investment grade sekaligus meningkatkan akses pemerintah maupun swasta ke pasar modal internasional.
Dia mengatakan, pengembangan IRU memungkinkan Indonesia memiliki program hubungan investor yang lebih proaktif, terencana, dan terkoordinasi, melalui penyediaan pesan yang terarah dan terkoordinasi. Upaya ini juga dapat diarahkan untuk mengelola persepsi investor mengenai perekonomian Indonesia dan dimanfaatkan untuk menerima feedback atas kebijakan-kebijakan yang diterapkan.
"Dalam konteks regional atau daerah, program tersebut dinamakan Regional Investor Relation Unit (RIRU)," kata Achris.
Achris menyebutkan, KPw BI NTB pernah mengikuti kegiatan RIRU pada Maret 2018 bersama Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi NTB dan PT ITDC (Persero) pada Investor Forum di Yogyakarta dan terlibat one on one meeting bersama calon investor dari dalam maupun luar negeri.
"Diharapkan dengan adanya kegiatan RIRU ini akan meningkatkan investasi di Provinsi NTB, khususnya sektor ekonomi potensial seperti pariwisata," kata Achris.