Kamis 17 Jan 2019 02:45 WIB

Pascatsunami, Banten akan Bangun Kembali 1.033 Rumah Warga

Tsunami menerjang Pandeglang dan pesisir Selat Sunda pada 22 Desember 2018.

Rep: Bayu Adji Prihammanda/ Red: Reiny Dwinanda
Petugas membersihkan puing-puing rumah dan sampah pasca terjangan tsunami Selat Sunda di Kampung Teluk Nelayan I, Labuan, Pandeglang, Banten, Rabu (9/1/2019).
Foto: Antara/Harosan Akhmad
Petugas membersihkan puing-puing rumah dan sampah pasca terjangan tsunami Selat Sunda di Kampung Teluk Nelayan I, Labuan, Pandeglang, Banten, Rabu (9/1/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Provinsi Banten Wahidin Halim menyatakan pemerintah setempat akan membangun 1.033 rumah yang rusak akibat tsunami di Kabupaten Pandeglang. Pihaknya juga akan memberikan bantuan untuk perbaikan sebesar Rp 50 juta untuk tiap kantor desa terdampak.

"Kami akan selalu bersama dan kami ikut merasakan apa yang dirasakan oleh saudara-saudara sekalian," kata dia dalam keterangan resminya, Rabu (16/1).

Baca Juga

Wahidin telah meminta jajarannya untuk mendata secara rinci dan menginventarisasi kerugian yang diderita oleh masyarakat. Dengan begitu, jumlah bantuan yang dibutuhkan dapat dipersiapkan dengan baik.

Menurut Wahidin, bantuan akan diberikan untuk seluruh warga tanpa memandang tingkat kerusakan rumahnya. Menurut dia, ada 717 unit rumah yang rusak total dan berat.

Untuk rumah rusak total, pembangunannya akan menggunakan dana APBD Pemprov serta dana rekonstruksi dari kementerian PUPR. Begitu pula untuk perbaikan rumah sedang dan ringan.

"Hunian sementara (Huntara) yang tersebar di berbagai wilayah, pembangunannya sudah dan sedang dikerjakan oleh Pemerintah Kabupaten Pandeglang," ujar Wahidin.

Bupati Pandeglang Irna Narulita mengatakan, berdasarkan hasil validasi, saat ini ada sebanyak 1.033 rumah rusak, terdiri dari 209 rusak ringan, 115 rusak sedang, rusak berat 162, dan rusak total sebanyak 547. Sementara data pengungsi korban tsunami saat ini masih sekitar 2.645 jiwa dari 33 ribu pengungsi dari awal kejadian.

Jumlah itu merupakan data per tanggal 10 Januari. Korban tsunami di Pandeglang sebagian berdiam di Ponpes, tempat peribadatan, dan rumah keluarganya. Irna menyatakan, para pengungsi sudah tidak sabar menunggu huntara selesai.

"Sebanyak 100 unit huntara di Kecamatan Sumur sudah hampir terbangun, selanjutnya akan beralih ke Labuan,” ujar dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement