REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Capres pejawat Joko Widodo (Jokowi) akan mengandalkan kesuksesan operasi tangkap tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam debat capres, Kamis. Korupsi menjadi salah satu tema debat perdana, Kamis (17/1).
Penasihat hukum Jokowi/Ma'ruf Amin, Yusril Ihza Mahendra, mengatakan bahwa Jokowi diarahkan untuk tetap pada upaya penguatan KPK. Sementara itu, Ma'ruf sebagai cawapres akan menjawab isu mengenai terorisme.
"(Tema untuk Jokowi) Tetap penguatan KPK, beliau sangat setuju," katanya setelah pertemuan dalam rangka persiapan debat capres pasangan Jokowi/Ma'ruf Amin di Gedung Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Rabu (16/1) malam.
Yusril mencermati, OTT banyak terjadi pada masa pemerintahan Jokowi. Belakangan, KPK lebih meningkatkan operasi-operasinya.
"Kenapa sekarang terjadi banyak OTT pada masa Pak Jokowi? Pada masa lalu pun itu sudah banyak, sekarang KPK lebih meningkatkan operasi-operasi itu menggunakan penyadapan dan lain-lain maka hasilnya tentu lebih banyak dibandingkan dengan keadaan-keadaan sebelumnya," katanya.
Dalam debat capres putaran pertama, Jokowi setuju untuk mengatakan bahwa upaya OTT akan diteruskan oleh KPK. "Silakan, ini merupakan bagian dari cara beliau dalam memberantas korupsi," katanya.
Meskipun bukan dari tim kampanye presiden, melainkan penasihat hukum Jokowi-Ma'ruf Amin, Yusril diminta hadir memberikan masukan dari bidang hukum dan HAM.