REPUBLIKA.CO.ID, Sejarah peradaban Islam memang begitu kaya, tak hanya berkutat pada aspek material dan spiritual, tetapi juga menyangkut keterkaitan dengan dunia lain.
Ya dunia jin. Banyak pusaka-pusaka yang sengaja dibuat untuk memberikan ‘perlindungan’ kepada para pemilikinya.
Baju ‘sakti’ yang tersimpan di Museum Nasional Kairo ini, merupakan satu dari sekian bukti keterkaitan para penguasa Islam, dari Ottoman, Mamluk, dan Safawiyah dengan dunia mistik.
Baju tersebut terbuat dari linen (yang terbuat dari serat rami) dengan desain dekorasi yang sangat rumit dan detail, ada beberapa bentuk segi empat, dan lingkaran di dalamnya potongan ayat-ayat Alquran, angka, dan mantra-mantra yang ditulis menggunakan benang merah dan hitam.
Baju ‘sakti’ ini, menurut para sejarawan, berasal dari Dinasti Safawiyah yang bermazhab Syiah.
Pembuatan baju ini diperkirakan pada abad ke-15 Masehi. Baju ini semula merupakan milik Sultan Safawiyah Safi II bin Abbas II yang terkenal dengan Sulaiman I.
Dia memerintah Safawiyah dari 1694-1666. Baju ini kemudian sampai di Mesir sebagai hadiah untuk para penguasa Ottoman di Mesir.
Baju sakti hadiah safawiyah untuk penguasa Mesir/ Arabicpost
Data menyebutkan penguasa Mesir yang pertama menggunakan baju ini adalah Ahmad bin Thulun.
Baju ini kemudian berganti pemakainya, hingga sampai ke sejumlah penguasa Ottoman.
Para penguasa pemakai baju ini mempercayai, kesaktian baju tersebut bisa melindungi mereka dari serangan senjata dan antipanah.
Baju sakti ini diwariskan secara turun menurun antarpara penguasa Mesir hingga berada di tangan Mustafa Bek Syamsuddin.
Dia memutuskan untuk menjual baju ini dengan harga berapapun. Seorang arsitek Mark Herz, kelahiran Rumania, penanggung jawab penyelematan artefak Arab membeli baju ini seharga 5 lira Mesir.
Baju ini lantas dihibahkan ke Museum Nasional Mesir sebelum dia meninggalkan negara ini pada 1914.
Baju sakti yang tersimpan di museum ini termasuk langka. Di dunia hanya ada sembilan baju sakti.
Satu terdapat di Museum Metropolitan Art New York, tiga baju berada di Topkapi Turki, dan lima berada Meseum Mesir.