Kamis 17 Jan 2019 06:34 WIB

Aceh Miliki Potensi Besar Kembangkan Wisata Halal

Perlu dukungan semua pihak agar potensi tersebut terwujud di masa mendatang

Warga menyiapkan menu makanan untuk dinikmati bersama pada peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW (Maulid) di Desa Ilie, Ulee Kareng, Banda Aceh, Aceh, Ahad (13/1/2019).
Foto: Antara/Irwansyah Putra
Warga menyiapkan menu makanan untuk dinikmati bersama pada peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW (Maulid) di Desa Ilie, Ulee Kareng, Banda Aceh, Aceh, Ahad (13/1/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh Amiruddin menyatakan pengembangan wisata halal di provinsi setempat merupakan tanggungjawab semua pihak dan instansi di lingkungan Pemerintah Aceh dan Kabupaten/kota.

"Artinya, untuk menjadikan Aceh sebagai sebuah destinasi wisata halal di Tanah Air bahkan dunia merupakan tanggungjawab bersama dan semua pihak bukan hanya Disbudpar Aceh," kata Amiruddin di Banda Aceh, Rabu (17/1).

Pernyataan itu disampaikannya dalam FGD sosialisasi dan uji publik  penyusunan rencana aksi  pengembangan  wisat halal regional satu yang dipandu Kabid Pemasaran Disbudpar Aceh, Rahmadhani.

Ia menjelaskan untuk mewujudkan Aceh sebagai destinasi wisata halal terbaik baik nasional dan internasional perlu komitmen dan dukungan dari semua pihak sehingga upaya tersebut dapat terwujud di masa mendatang.

Menurut dia destinasi wisata halal tersebut memiliki potensi besar untuk mendatangkan banyak tamu mancanegara yang berasal dari negara-negara muslim baik kawasan asia hingga Timur Tengah.

"Aceh punya potensi besar untuk pengembangan Destinasi halal sehingga perlu dukungan dan komitmen semua pihak termasuk Pemerintah Kabupaten/kota di seluruh Aceh," katanya.

Kabid Pemasaran Disbudpar Aceh, Rahmadhani juga menyampaikan hal yang sama untuk menjadikan Aceh sebagai destinasi wisata halal di Tanah Air yang ikut didukung dengan berbagai sarana dan prasarana pariwisata yang telah tersertifikasi halal.

Dalam FGD yang dihadiri berbagai unsur dengan menghadirkan nara sumber Tim Percepatan Pariwisata, Sumaryadi dan Pakar Ekonomi, Iskandarsyah Madjid juga turut dihadiri Asisten Deputi Pengembangan Regional I Kemenpar, Lokot Ahmad Enda.

Desain strategi dan rencana aksi (DSRA) pengembangan destinasi pariwisata halal Aceh telah memetakan pengembangan pariwisata halal masing-masing Banda Aceh dan Aceh Besar sektor budaya, Sabang atraksi unggulan alam, Aceh jaya kawasan pantai barat,Dataran Tinggi Gayo budaya dan alam dan Singkil dengan atraksi unggulan juga alam.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement