REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK-- Sekelompok aktivis menuntut penyanyi Amerika Serikat Robert Kelly atau yang lebih dikenal dengan R. Kelly untuk dikeluarkan dari label Sony Music New York. Mereka membawa sebuah petisi yang ditandatangani lebih dari 217 ribu orang.
Aksi ini datang kurang dari sepekan setelah sebuah pesawat membawa spanduk bertuliskan “RCA /Sony: Drop Sexual Predator R. Kelly” diterbangkan ke kantor Sony Music di Culver City, California. Demo bertajuk “Rally to Mute R Kelly and Protect Black Girls” ini dihadiri oleh 80 pengunjuk rasa, termasuk kelompok-kelompok seperti Color of Change, Care2, CREDO, NOW-NYC, Girls for Gender Equity and Black Women’s Blueprint, serta UltraViolet.
Kemarahan publik telah disalurkan melalui seruan #MUTERKelly sejak serial dokumenter Lifetime Surviving R. Kelly menghadirkan banyak wanita yang menuduh penyanyi itu melakukan pelanggaran seksual.
Menurut Direktur Senior di Care2 Rebecca Gerber, RCA Records menunjukkan aksi diam tentang pelecehan yang dilakukan dan benar-benar tak terkendali terhadap gadis muda kulit hitam. Pelecehan tersebut telah berlangsung puluhan tahun.
“Sejak Juli 2017, kami telah bekerja dengan pendiri #MuterRKelly untuk meminta pertanggungjawaban RCA atas kemitraannya dengan Kelly dan sudah saatnya RCA mengambil tindakan,” kata Gerber, seperti dilansir dari Variety, Kamis (17/1).
“Laporan bahwa RCA tidak akan merilis musik baru Kelly bahkan tidak cukup. Label harus lebih baik dan segera memutuskan semua hubungan dengan Kelly,” ujarnya lagi.
Salah satu pendiri dan direktur eksekutif UltraVioley Shaunna Thomas mengungkapkan RCA Records dan Sony Music seharusnya mencampakkan R. Kelly dan mengambil sikap menentang pelecehannya terhadap wanita sejak lama. Kelly, kata Thomas, menggunakan ketenaran, kekayaan, dan kedudukannya di industri musik untuk memikat dan menyalahgunakan gadis-gadis hitam muda.
“Kelly bisa lolos dari pelecehan bertahun-tahun karena korbannya adalah gadis-gadis kulit hitam muda yang mengahadapi lebih banyak kesulitan akses terhadap keadilan daripada rekan-rekan kulit putih mereka. Tetapi waktu itu sudah berakhir,” kata Thomas.