Kamis 17 Jan 2019 17:15 WIB

Korut Bangun Tempat Wisata di Lokasi Bekas Peluncuran Rudal

Korut didatangi sekitar 100 ribu turis asing per tahun.

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Teguh Firmansyah
Korea Utara
Foto: Corbis
Korea Utara

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Utara (Korut) hampir merampungkan pembangunan tempat wisata pantai Wonsan-Kalma Coastal Tourist Area. Lembaga monitor AS, 38 North, pada Kamis (17/1) merilis gambar-gambar satelit yang menunjukkan kemajuan pesat dalam pembangunan di kawasan itu yang akan dilengkapi dengan seluncuran air dan bioskop.

Tempat wisata tersebut dibangun di daerah yang sebelumnya pernah digunakan untuk latihan militer dan peluncuran rudal balistik. Wonsan-Kalma Coastal Tourist Area berada di antara bandara baru dan pantai timur negara itu.

Kawasan itu akan dijadikan sebagai pusat industri pariwisata yang baru di Korut. Pyongyang saat ini tengah berupaya mengembangkan perekonomiannya, meskipun ada sanksi internasional.

Korut didatangi sekitar 100 ribu turis asing per tahun, sebagian besar dari mereka adalah warga negara Cina. Namun Pyongyang tidak mengeluarkan angka resmi dari jumlah pelancong asing yang datang.

Pembangunan resor di lokasi wisata pantai itu telah diawasi dengan ketat oleh pemimpin Korut Kim Jong-un. Pembukaannya akan dilakukan pada Oktober mendatang, saat Korut merayakan peringatan ke-74 berdirinya Partai Buruh yang berkuasa.

38 North merilis gambar satelit yang diambil pada Desember lalu. "Sebagian besar bangunan yang sebelumnya sedang dibangun, telah mendekati penyelesaian dan beberapa bangunan baru atau bangunan yang sedang didesain ulang, berada dalam tahap lanjut," kata lembaga itu, dikutip Channel News Asia.

Kim dilaporkan pernah menghabiskan musim panas di masa kanak-kanaknya di daerah itu. Ia mengunjungi kawasan tersebut setidaknya tiga kali di tahun lalu, untuk memarahi pejabat yang bertanggung jawab atas pekerjaan itu dan mengeluarkan perintah. "Kim menemukan, seluruh pembangunan itu tidak sempurna dalam aspek artistik," kata kantor berita resmi Korut, KCNA setelah inspeksi Kim pada Oktober lalu.

"Dia menginstruksikan pejabat untuk melakukan lebih banyak pembangunan hotel dan penginapan dengan lebih dari 30 lantai, dengan lebih banyak permainan arcade, bioskop dan stadion, ditambah taman air besar dan pasar malam," tambah KCNA.

Presiden AS Donald Trump, mantan pengembang real estat, memuji potensi pariwisata Korut tahun lalu setelah pertemuan puncaknya dengan Kim di Singapura. Ia mengisyaratkan AS dapat membantu Korut untuk maju secara teknologi dan ekonomi.

"Sebagai contoh, mereka memiliki pantai yang bagus," kata Trump kepada wartawan.

"Kau tahu, kapan pun mereka meledakkan meriam mereka ke laut. Saya berkata, 'Nak, lihat pemandangan itu. Bukankah itu akan menjadi kondominium yang bagus?'" tambah dia.

Baca juga, Parade Militer Rudal Korut Berganti Balon dan Bunga.

Kim telah menyebut proyek Wonsan-Kalma Coastal Tourist Area dalam pidato tahun barunya. 38 North mengatakan, proyek itu menunjukkan keinginan Korut, meskipun ada sanksi ekonomi, untuk memiliki perekonomian yang bisa bergerak maju dan menunjukkan tanda-tanda kemakmuran.

"Ini mungkin juga mencerminkan harapan bahwa ketika negara meningkatkan hubungan politik eksternalnya, pariwisata akan mengikuti," ujar lembaga itu.

Saat ini AS melarang warganya untuk melancong ke Korut. Ratusan ribu warga Korea Selatan (Korsel) biasa mengunjungi Gunung Kumgang di dekat perbatasan antar-Korea setiap tahunnya.

Namun perjalanan ke situs itu dilarang secara tiba-tiba pada 2008 ketika seorang tentara Korut menembak mati seorang turis Korsel yang menyimpang dari jalur yang disetujui.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement