Jumat 18 Jan 2019 06:36 WIB

Kekuatan Berjamaah

berjamaah dalam ibadah dan muamalah harus dianggap sebagai sebuah kebutuhan

Jamaah Masjid JIC melakukan shalat berjamaah.
Foto: Dok JIC
Jamaah Masjid JIC melakukan shalat berjamaah.

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: KH Didin Hafidhudin

 

Salah satu kekuatan umat yang harus terus-menerus dijaga dan dipelihara dengan penuh kesungguhan dan keikhlasan adalah kekuatan berjamaah, baik dalam ibadah maupun muamalah. Berjamaah dalam ibadah seperti dalam salat fardu akan melahirkan kekuatan ukhuwah Islamiyah sekaligus akan melahirkan izzah atau harga diri umat.

Sebagaimana dinyatakan dalam QS al-Fath [48] : 29 “Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah tegas terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu lihat mereka rukuk dan sujud mencari karunia Allah dan keridaan-Nya .…”

Orang yang suka berjamaah dalam ibadah terutama di masjid akan dijaga oleh Allah SWT dari berbagai macam musibah yang berujung pada keburukan. Jika pun mendapatkan musibah, masalah dan tantangan dalam hidupnya maka ujungnya adalah kebaikan dan keberkahan.

Rasulullah SAW bersabda dalam Hadis Riwayat Imam Hakim, “Apabila Allah SWT akan menurunkan suatu penyakit, maka akan dijauhkan dari orang-orang yang suka memakmurkan masjid (ibadah secara berjamaah).”  Jika pun orang itu menderita sakit, maka ujung sakitnya itu akan menyebabkan diampuni segala dosa dan kesalahannya.

Jika hidupnya mengalami kekurangan, maka akan dibukakan pintu-pintu rezeki oleh Allah SWT. Sebaliknya, jika orang itu mendapatkan berbagai nikmat dari Allah SWT, seperti kesehatan, harta, jabatan, dan kedudukan, maka ujungnya adalah kebaikan dan kemaslahatan.

Kebiasaan dan kesungguhan berjamaah dalam ibadah diharapkan akan melahirkan kesadaran berjamaah dalam bermuamalah untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan bersama.

Sebagai contoh, untuk membangun kekuatan ekonomi umat, maka diperlukan kebersamaan dan kejamaahan baik dalam membangun SDM yang berkualitas, institusi ekonomi yang kuat, bahkan juga modal yang banyak.

Gerakan ekonomi syariah yang sejak beberapa tahun terakhir ini digalakkan, hakikatnya adalah gerakan bersama untuk saling membantu, dukung-mendukung antarberbagai kelompok umat, dengan tujuan akan meningkatkan ekonomi umat.

Demikian pula dalam dunia pendidikan, maka berjamaah ini mutlak diperlukan karena pendidikan itu adalah sebuah proses dan amaliah yang panjang yang membutuhkan energi yang cukup besar, dan energi ini bisa didapatkan dengan membangun kesadaran kolektif atau kesadaran berjamaah.

 Firman Allah SWT dalam QS at-Taubah [9]: 71. Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain.

Mereka menyuruh (mengerjakan) yang makruf, mencegah dari yang mungkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah. Sesungguhnya Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.”

Karena itu, berjamaah dalam ibadah dan muamalah harus dianggap sebagai sebuah kebutuhan dan keniscayaan, agar pembangunan umat dalam berbagai bidang kehidupan ini dapat dipelihara dan dijaga kesinambungannya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement