REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Commonwealth meluncurkan aplikasi investasi terintegrasi bernama CommBank SmartWealth. Dengan aplikasi ini, diharapkan dana kelolaan (asset under management/AUM) perseroan tumbuh 20 persen.
Aplikasi digital wealth management ini diklaim yang pertama memiliki fitur Robo Advisory. "Saat ini segalanya serba digital. Maka bila mau tumbuh signifikan semua harus bisa beradaptasi dengan teknologi," ujar Head of Wealth Management & Client Growth Bank Commonwealth Ivan Jaya saat ditemui di Hotel Mulia, Jakarta, Kamis, (17/1).
Ia menjelaskan, fitur tersebut memungkinkan nasabah memantau portofolio investasinya tanpa bantuan dari Relationship Manager (RM). Pasalnya Robo Advisory dapat memberikan rekomendasi alokasi aset investasi di mana pun dan kapan pun untuk membantu mengoptimalkan investasi nasabah sesuai profil risikonya.
Dengan adanya aplikasi ini, kata Ivan, perseroan berharap AUM Bank Commonwealth bisa tumbuh 20 persen pada 2019. Sebelumnya per akhir Desember 2018, AUM Commonwealth sebesar Rp 30 triliun.
"Dalam dua tahun terakhir ini, AUM kami tumbuh sekitar 15 sampai 20 persen. Maka dengan dibantu teknologi ini, kami harap pertumbuhan 20 persen bisa dicapai waktu setahun," kata Ivan.
Dia menilai, aplikasi Commbank SmartWealth dapat menyelesaikan berbagai kendala yang selama ini terjadi. "Zaman dulu, kita terkendala hal kontraproduksi. Misal, RM mau jalan ke nasabah tapi macet atau waktu investasi sudah lewat. Maka dengan aplikasi ini nasabah bisa transaksi langsung dan bisa dihubungi kapan saja," jelasnya.
Baginya, keberadaan aplikasi tersebut dapat meningkatkan produktivitas sekaligus efisiensi. Selama ini misalnya, perlu waktu beberapa jam untuk menyajikan laporan investasi nasabah yang terkonsolidasi. RM harus menghimpun lebih dulu dan memastikan hitungannya benar.
"Dengan teknologi ini, waktu yang dibutuhkan langsung nol," tutur Ivan.
Dengan waktu yang lebih efisien, kata dia, maka RM bisa mengajak lebih banyak nasabah. Maka, Bank Commonwealth menargetkan nasabah premier tahun ini tumbuh hingga 50 persen.
"Jumlah pasti nasabah premier kami saat ini saya tidak bisa saya sebut. Hanya saja jumlahnya sudah merepresentasikan lima persen dari seluruh total nasabah Commonwealth," ujarnya.