Jumat 18 Jan 2019 10:40 WIB

Brasil dan Kuba Berselisih, 2.000 Dokter Pindah ke Venezuela

Venezuela belum menjelaskan bagaimana dapat menggaji dokter dari Kuba.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Dokter memeriksa pasien/ilustrasi
Foto: healthliving
Dokter memeriksa pasien/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, CARACAS -- Sebanyak 2.000 dokter asal Kuba akan mendatangi Venezuela pekan depan. Mereka berpindah setelah masa tinggalnya di Brasil diakhiri.

"Pekan depan kita akan mengadakan acara khusus merayakan kedatangan 2.000 dokter komunitas baru yang dikirimkan Kuba kepada kita. Mereka datang dari Brasil," ujar Presiden Venezuela Nicolas Maduro dalam sebuah siaran televisi, Jumat (18/1).

Ia pun menyinggung tentang program kesehatan yang diakhiri pemerintahan Jair Bolsonaro, presiden baru Brasil. "Fasisme Brasil mengakhiri rencana kesehatan dan 2.000 dokter akan datang ke Venezuela," ucapnya.

Kuba dan Brasil diketahui terlibat perselisihan. Pemerintahan Bolsonaro mengatakan terdapat sekitar 11 ribu dokter Kuba yang dipekerjakan secara paksa di negaranya.

Dia menuntut Kuba membayar upah mereka secara utuh. Sebab, selama ini Kuba mengambil 75 persen dari gaji para dokter.

Namun, Kuba menolak dan mengeluarkan para dokter. Para dokter itu akhirnya bertolak ke Venezuela.

Pemerintahan Maduro yang telah menghadapi runtuhnya perekonomian Venezuela telah menghadapi gelombang keluhan tentang sistem dan layanan kesehatan. Oleh sebab itu dia cukup menyambut kehadiran 2.000 dokter Kuba. Namun Maduro belum menjelaskan bagaimana para dokter itu akan dibayar.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement