REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Dinas Pertanian Kabupaten Solok Selatan, Sumatra Barat menyatakan 47 hektare sawah masyarakat setempat rusak akibat banjir yang melanda tiga kecamatan, Kamis malam (17/1).
"Lahan yang rusak akibat banjir ini tidak berdampak signifikan pada produksi padi 2019 sebab luasnya tidak terlalu besar," kata Kepala Dinas pertanian Solok Selatan Tri Handoyo Gunardi, di Padang Aro, Jumat (18/1).
Dia mengatakan untuk luasan sawah yang rusak akibat banjir paling banyak di Pauah Duo seluas 30 hektare. Perinciannya, sedang ada tanaman 15 hektare, baru tanam 10 hektare, dan selesai panen lima hektare.
Di Koto Parik Gadang Diateh masih pengolahan sawah 1,75 hektare dan masih persemaian bibit 0,25 hektare. Selain sawah, banjir juga merusak 1.500 batang tanaman jeruk di Jorong Banuaran Nagari Kapau Alam Pauh Duo Kecamatan Pauh Duo dengan kerugian Rp 75 juta.
Selain itu, banjir juga merusak tanaman cabai warga sebanyak 8.000 batang di Kecamatan Pauah Duo dengan kerugian Rp 40 juta dan 2.000 batang di Koto Parik Gadang Diateh dengan kerugian Rp 9,7 juta. "Kami mencatat total kerugian sektor Pertanian akibat banjir mencapai Rp 164,7 juta," katanya.
Dia menyebutkan, berbagai kerusakan akibat banjir ini akan dilaporkan ke provinsi dan semoga saja ada bantuan. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sebanyak 449 rumah, 505 kepala keluarga dengan 1.858 jiwa terdampak banjir di tiga kecamatan.
Tiga kecamatan yang terdampak banjir, yaitu Koto Parik Gadang Diateh, Sungai Pagu, dan Pauah Duo. Kepala Bidang Logistik dan Kedaruratan BPBD Solok Selatan Herwin, mengatakan, di Nagari Pasar Muaralabuh yang terparah terdampak banjir dan merendam 275 rumah dengan 300 Kepala Keluarga serta 1.200 jiwa.
Untuk di Koto Parik Gadang Diateh sebanyak 48 rumah, 59 KK dengan 211 jiwa di Sapan Aie Angek Nagari Pakan Rabaa Selatan yang terdampak banjir. Sedangkan di Sungai Pagu tujuh Nagari yang terdampak banjir dengan jumlah rumah 384 unit, 431 KK serta 1.590 jiwa. Di Pauah Duo yang terdampak 15 rumah, 15 KK dengan 57 jiwa di dua Nagari.