REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ikatan Saudagar Muslim Indonesia (ISMI) melantik kepengurusan baru tahun 2018-2023 yang dipimpin oleh Ilham Akbar Habibie. Penyusunan kepengurusan merupakan rekomendasi Musyawarah Nasional (Munas) ISMI kedua di Bandung, Jawa Barat pada 2018 lalu.
Seluruh anggota baru ISMI dilantik oleh Pengusaha, Ilham Habibie di Hotel Jayakarta, Jakarta, Jumat (18/1). Ilham mengatakan kepengurusan baru ini akan melakukan percepatan sejumlah target. Salah satunya adalah melakukan pendataan saudagar muslim atau pelaku UKM syariah nusantara.
"Saat ini kita baru ada delapan cabang ISMI di wilayah, targetnya dalam lima tahun sudah ada di seluruh provinsi," kata Ilham pascapelantikan.
Delapan cabang tersebut termasuk di Jawa Barat, Jawa Tengah, Maluku, Sulawesi Selatan, DKI Jakarta, Sumatera Utara, Bali. Keberadaan cabang membantu pendataan jumlah pebisnis Muslim yang ada di Indonesia baik dari sektor usaha kecil maupun menengah.
Pendataan akan memudahkan perhitungan target pencapaian dan keberhasilan ISMI dalam membina pengusaha Muslim. Ilham menekankan tugas ISMI adalah membantu perkembangan UKM syariah dan pebisnis muslim.
Seperti dengan melakukan beragam pembinaan, pendampingan bisnis, membangun jejaring, menyalurkan pada akses pembiayaan, hingga meningkatkan pemasaran. "Kita ingin membuat yang tadinya memiliki usaha ultra mikro jadi mikro, mikro jadi kecil, kecil jadi menengah, menengah jadi besar," kata dia.
Sekretaris Jenderal ISMI, Juliana Wahid mengatakan ISMI menargetkan pembentukan minimal 10 cabang per tahun. Sehingga sebelum tahun kepengurusan berakhir, data UKM syariah telah rampung. Pembentukan satu cabang harus minimal beranggotakan 100 pengusaha syariah.
"Saat ini, anggota kita ada sekitar 1.000 pengusaha dari delapan cabang awal, ragam bisnisnya bermacam-macam, mulai dari kontraktor, pangan, fashion, pertanian, hingga transportasi," kata Juliana.
Sementara ISMI memprediksi jumlah pengusaha Muslim di Indonesia mencapai jutaan. Ia mengatakan ISMI ingin jadi wadah pengusaha muslim untuk saling mengembangkan bisnis. Sehingga ikatan persaudaraan sesama umat bisa terus menguat.
ISMI dibentuk oleh empat organisasi Islam terbesar di Indonesia, yakni Majelis Ulama Indonesia (MUI), Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), Nahdlatul Ulama (NU), dan Muhammadiyah. Keempat organisasi umat ini bersatu melahirkan ISMI atas dasar kebutuhan untuk memajukan ekonomi syariah Indonesia.
Periode kepengurusan saat ini menekankan pengembangan teknologi dalam membantu stimulus bisnis. Berbagai program kerja strategis telah dibuat termasuk dengan menggandeng fintech syariah untuk membantu UKM syariah go digital.