Sabtu 19 Jan 2019 05:24 WIB

Diduga Jadi Gudang Narkoba, Kegiatan Sekolah Tetap Berjalan

KPAI ingin memastikan bahwa proses pendidikan tetap berjalan

Rep: Farah Noersativa/ Red: Esthi Maharani
KPAI
Foto: dok KPAI
KPAI

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Retno Listyarti menyatakan pihaknya memastikan proses pendidikan di sekolah-sekolah di bawah Yayasan Pendidikan AK, sekolah diduga menjadi gudang penyimpanan narkoba di Jakarta Barat tetap berjalan kondusif.

“KPAI ingin memastikan bahwa proses pendidikan di sekolah-sekolah di bawah YP AK dan Amanah berjalan kondusif pasca peristiwa terbongkarnya salah satu ruangan di sekolah tersebut yang dijadikan gudang penyimpanan narkoba, bahkan dari informasi yang didapat KPAI, juga ditemukan banyak botol minuman keras di gedung D tersebut,” jelas Retno dalam keterangan pers yang diterima Republika, Kamis (18/1).

Pihaknya juga akan datang dan melakukan pengawasan langsung ke komplek sekolah di bawah naungan Yayasan Pendidikan AK dan Yayasan Pendidikan Amanah pada Sabtu (19/1) siang esok. Dia akan bertemu pengurus yayasan dan sejumlah guru.

KPAI, kata dia, juga ingin menanyakan kepada  Sudin Pendidikan Jakarta Barat  apakah telah melakukan tes urine, terutama pada siswa SMA/SMK, karyawan dan guru di sekolah tersebut. “Hal itu untuk memastikan bahwa narkoba tidak beredar di lingkungan sekolah, tetapi  hanya beredar di luar sekolah, dan pembelinya dari luar lingkungan sekolah,” kata Retno.

Dia melanjutkan, jika KPAI telah mendapatkan keterangan utuh dari pihak sekolah dan yayasan terkait  kondisi sekolah, proses pembelajaran, dan sistem pendidikan di sekolah-sekolah di bawah Yayasan Pendidikan AK maupun Amanah, maka KPAI akan memberikan rekomendasi kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk menindak tegas yayasan pendidikan atau sekolah. Hal ini dilakukan jika yayasan atau sekolah terindikasi melakukan pembiaran dan melanggar aturan.

Hal ini penting dilakukan agar ada efek jera bagi sekolah dan yayasan. Sehingga kasus serupa tidak terjadi dimanapun di Indonesia.

“Tindakan tegas pemerintah diperlukan, demi melindungi anak-anak kita dari ancaman narkoba. Sekolah seharusnya menjadi tempat yang steril dari rokok, narkoba dan miras,” kata Retno.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement